Tim oranye yang menjadi primadona dalam dua gelaran piala dunia, tentu sangat menghibur semua penggemar bola.Â
Namun ternyata suporter Tim Oranye tidak cukup hanya diberikan permainan cantik dan tampil di final, merek membutuhkan kemenangan.Â
Mereka membutuhkan gelar juara. Karena gelar itulah yang akan membuat kebahagiaan dari perjuangan panjang sebuah perjuangan.
Suara Komentator yang Dianggap Angin lalu
Dalam pertandingan pertandingan yang dimainkan dalam tim Belanda, banyak komentator yang memberikan masukan masukan untuk melakukan beberapa perbaikan.Â
Tentu agar permaina tim oranye lebih bagus dalam menyerang serta kuat dalam bertahan. Namun tetap pelatih yang menjadi kunci dari mau menerima masukan atau sudah merasa cukup dengan apa yang dimainkan anak buahnya sesuai instruksinya.
Sama halnya dengan kebijakan-kebijakan presiden Jokowi banyak para ahli dalam bidangnya yang memberikan masukan masukan dengan tujuan agar program atau kebijakan presiden lebih sesuai dengan kebutuhan rakyat.Â
Tidak sekedar mengejar proyek mercusuar untuk para taipan, relawan yang telah memberikan bantuannya ketika pilpres.
Namun komentator atau masukan obyektif para ahli pun dianggap angin lalu , karena apa yang dibujukan orang orang di sekitarnya lebih keras terdengar dan lebih mendominasi.Â
Akhirnya suara para komentator yang sebenarnya untuk kepentingan yang lebih besar dan untuk seluruh rakyat dianggap sebagai suara yang menentang dan tidak ingin pemerintah berhasil.
Yang lebih parah lagi ketika presiden Jokowi dan orang orang kepercayaannya menganggap bahwa apa yang telah dilakukan sebagai kebijakan terbaik dan harus dilanjutkan. Yang tidak mendukung atau melanjutkan sebagai pengganggu dan ingin negara mundur lagi ke belakang.