Mohon tunggu...
Adi Triyanto
Adi Triyanto Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Lahir Di Sleman Yogyakarta Bekerja dan tinggal Di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Presiden Joko Widodo dan Total Football Negeri Oranye

5 November 2023   08:19 Diperbarui: 7 November 2023   08:00 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Presiden Joko Widodo memberikan arahan kepada penjabat kepala daerah se-Indonesia dapat menjaga netralitas ASN pada Pemilu 2024 di Istana Negara, Jakarta, Senin (30/10/2023). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak via kompas.com)

Tim oranye yang menjadi primadona dalam dua gelaran piala dunia, tentu sangat menghibur semua penggemar bola. 

Namun ternyata suporter Tim Oranye tidak cukup hanya diberikan permainan cantik dan tampil di final, merek membutuhkan kemenangan. 

Mereka membutuhkan gelar juara. Karena gelar itulah yang akan membuat kebahagiaan dari perjuangan panjang sebuah perjuangan.

Suara Komentator yang Dianggap Angin lalu

Dalam pertandingan pertandingan yang dimainkan dalam tim Belanda, banyak komentator yang memberikan masukan masukan untuk melakukan beberapa perbaikan. 

Tentu agar permaina tim oranye lebih bagus dalam menyerang serta kuat dalam bertahan. Namun tetap pelatih yang menjadi kunci dari mau menerima masukan atau sudah merasa cukup dengan apa yang dimainkan anak buahnya sesuai instruksinya.

Sama halnya dengan kebijakan-kebijakan presiden Jokowi banyak para ahli dalam bidangnya yang memberikan masukan masukan dengan tujuan agar program atau kebijakan presiden lebih sesuai dengan kebutuhan rakyat. 

Tidak sekedar mengejar proyek mercusuar untuk para taipan, relawan yang telah memberikan bantuannya ketika pilpres.

Namun komentator atau masukan obyektif para ahli pun dianggap angin lalu , karena apa yang dibujukan orang orang di sekitarnya lebih keras terdengar dan lebih mendominasi. 

Akhirnya suara para komentator yang sebenarnya untuk kepentingan yang lebih besar dan untuk seluruh rakyat dianggap sebagai suara yang menentang dan tidak ingin pemerintah berhasil.

Yang lebih parah lagi ketika presiden Jokowi dan orang orang kepercayaannya menganggap bahwa apa yang telah dilakukan sebagai kebijakan terbaik dan harus dilanjutkan. Yang tidak mendukung atau melanjutkan sebagai pengganggu dan ingin negara mundur lagi ke belakang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun