Mohon tunggu...
Adisya Rahmadiani
Adisya Rahmadiani Mohon Tunggu... Sales - Mahasiswa Universitas Teknologi Digital

Perkenalkan nama saya Adisya Rahmadiani, saat ini sebagai mahasiswa tingkat akhir di Universitas Teknologi Digital

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Perbedaan Upah dan Penggunaan Tenaga Kerja

29 Desember 2024   09:18 Diperbarui: 29 Desember 2024   09:18 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 Analisis Ekonomi tentang Diskriminasi  

Analisis ekonomi tentang diskriminasi melibatkan pemahaman tentang bagaimana perlakuan yang tidak adil terhadap individu atau kelompok dapat mempengaruhi pasar dan kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan.  Berikut adalah beberapa poin utama dalam analisis ini: Pengaruh terhadap Tenaga Kerja: Diskriminasi dapat menyebabkan inefisiensi di pasar tenaga kerja, Diskriminasi Upah: Diskriminasi upah mengacu pada perbedaan gaji yang tidak dapat dijelaskan oleh faktor produktivitas, Investasi dalam Pendidikan: Diskriminasi dapat memengaruhi akses individu terhadap pendidikan, Pasar dan Permintaan: Diskriminasi dapat mempengaruhi permintaan pasar, Kesejahteraan Sosial: Diskriminasi berkontribusi pada ketidaksetaraan ekonomi, yang dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial, Kebijakan Publik: Untuk mengatasi diskriminasi, pemerintah dapat menerapkan kebijakan afirmatif atau regulasi yang mendukung kesetaraan kesempatan.

STUDY KASUS

  • Fakta: Meskipun perempuan semakin banyak memasuki bidang teknologi, rata-rata upah mereka masih lebih rendah dibandingkan laki-laki.
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi: 
    • Diskriminasi gender: Stereotipe gender yang masih kuat dapat mempengaruhi persepsi terhadap kemampuan perempuan dalam bidang teknologi.
    • Kurangnya representasi perempuan di posisi kepemimpinan: Kurangnya perempuan dalam posisi pengambilan keputusan dapat memperkuat bias gender dalam penetapan upah.
    • Jaringan profesional: Laki-laki cenderung memiliki jaringan profesional yang lebih kuat, yang dapat membantu mereka mendapatkan peluang kerja yang lebih baik dan negosiasi gaji yang lebih menguntungkan.
    • Beban kerja ganda: Perempuan seringkali masih memikul beban kerja ganda di rumah dan di tempat kerja, yang dapat membatasi waktu dan energi mereka untuk pengembangan karir.
  • Implikasi:
    • Perusahaan: Perusahaan perlu melakukan upaya aktif untuk mengurangi kesenjangan upah gender, seperti melakukan audit upah, memberikan pelatihan kesetaraan gender, dan meningkatkan representasi perempuan di posisi kepemimpinan.
    • Pemerintah: Pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan yang mendukung kesetaraan gender di tempat kerja, seperti kuota perempuan dalam dewan direksi atau insentif pajak bagi perusahaan yang menerapkan praktik kesetaraan gender.
    • Individu: Perempuan perlu memperkuat negosiasi gaji mereka, membangun jaringan profesional, dan mencari mentor yang dapat mendukung karir mereka.



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun