- Kesenjangan Sosial: Penduduk dengan pendapatan rendah mungkin tidak mampu untuk tinggal di bangunan berkelanjutan yang lebih mahal.
- Kebiasaan dan Tradisi: Kebiasaan dan tradisi masyarakat setempat mungkin tidak mendukung penggunaan teknologi bangunan berkelanjutan.
6. Tantangan Lingkungan:
- Kondisi Iklim: Kondisi iklim yang ekstrem di beberapa wilayah negara berkembang dapat menghadirkan tantangan tambahan dalam merancang bangunan berkelanjutan.
- Bencana Alam: Kerentanan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, banjir, dan badai dapat meningkatkan biaya pembangunan dan pemeliharaan bangunan berkelanjutan.
Solusi dan Strategi:
- Peningkatan Kesadaran dan Pendidikan: Melalui program edukasi dan kampanye, masyarakat dapat diajak untuk memahami pentingnya bangunan berkelanjutan.
- Pengembangan Teknologi Lokal: Pengembangan teknologi bangunan berkelanjutan yang disesuaikan dengan kondisi lokal dapat membantu mengurangi biaya dan meningkatkan aksesibilitas.
- Dukungan Pemerintah: Pemerintah dapat berperan dalam mendorong pembangunan berkelanjutan melalui kebijakan, regulasi, dan insentif.
- Kolaborasi Multi-Stakeholder: Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil dapat membantu mengatasi tantangan dan mempercepat adopsi bangunan berkelanjutan.
Membangun bangunan berkelanjutan di negara berkembang merupakan tantangan besar, namun bukan tidak mungkin. Dengan upaya bersama dan strategi yang tepat, pembangunan berkelanjutan dapat menjadi solusi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas masyarakat