Namun, di balik kelebihan tersebut, Paslon Uu Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni menghadapi beberapa tantangan. Salah satu kelemahan utama adalah keterbatasan dalam menjangkau seluruh wilayah Kota Bekasi, terutama daerah-daerah yang membutuhkan pendekatan lebih intensif. Tim pemenangan menyadari pentingnya meningkatkan interaksi langsung dengan masyarakat di wilayah-wilayah tersebut. Untuk mengatasi hal ini, mereka telah menyusun strategi berupa peningkatan intensitas kampanye lokal dan kegiatan sosialisasi di titik-titik yang masih minim interaksi. Meskipun demikian, Paslon Uu Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni tetap optimis akan peluang meraih kemenangan. Tradisi politik Kota Bekasi menunjukkan bahwa Partai Golkar, meskipun tidak selalu unggul dalam pemilihan legislatif, kerap berhasil memenangkan kontestasi kepala daerah. Dengan sisa waktu kampanye yang tinggal beberapa hari, tim pemenangan berencana memaksimalkan intensitas kampanye guna menyampaikan visi dan misi Paslon ke seluruh lapisan masyarakat.
Di sisi lain, tantangan eksternal seperti ketatnya persaingan dengan calon lain juga menjadi perhatian. Tim pemenangan Paslon Uu Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni berfokus menjaga soliditas tim serta memperkuat kerja sama di lapangan melalui relawan lokal dan jaringan partai tingkat pusat. Untuk menghadapi persaingan ini, mereka menggalakkan kampanye yang bersifat personal agar kedekatan dengan konstituen dapat terbangun dengan baik. Struktur tim pemenangan Paslon ini melibatkan juru kampanye dari berbagai tingkatan, mulai dari lokal hingga pusat. Saat ini, fokus mereka adalah sosialisasi di tingkat lokal Kota Bekasi. Namun, saat kampanye akbar dimulai, akan ada keterlibatan juru kampanye tingkat provinsi dan pusat yang diharapkan mampu menarik lebih banyak dukungan, baik dari pemilih yang sudah mantap memilih maupun dari mereka yang masih ragu.
Sasaran utama kampanye Paslon Uu Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni mencakup berbagai segmen pemilih, terutama generasi muda berusia 20 hingga 30 tahun dan kelompok pemilih loyal terhadap ideologi partai. Pendekatan kampanye disesuaikan dengan New Media yang sering digunakan oleh para pemilih seperti Instagram, facebook, tiktok, twiter, dan yang lainnya. Karakteristik masing-masing dari kelompok pemilih dengan komunitas lokal dan basis partai sebagai pusat dukungan yang solid untuk pilkada 2024.
Untuk menarik hati masyarakat, Paslon 2 menawarkan program unggulan di berbagai sektor, seperti kesehatan, pendidikan, infrastruktur, ekonomi, dan pengembangan UMKM. Strategi kampanye mereka memanfaatkan berbagai media, termasuk media sosial, media cetak, dan alat peraga kampanye. New Media merupakan fokus utama untuk menjangkau kalangan milenial ataupun gen z, sementara media cetak dan alat peraga tradisional lebih ditujukan kepada pemilih yang lebih tua. Pendekatan ini dirancang untuk memastikan bahwa Paslon Uu Saeful Mikdar dan Nurul Sumarheni dikenal luas di seluruh segmen masyarakat.
PEMBAHASAN
Terkait partisipasi politik masyarakat Kota Bekasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mengungkapkan bahwa adaa banyak akibat yang memengaruhi keterlibatan masyarakat dalam proses politik ini. Media sosial menjadi salah satu alat yang digunakan para calon serta tim kampanye untuk menarik perhatian pemilih, khususnya generasi muda. Pasangan calon (paslon) yang berlaga di Pilkada Kota Bekasi menggunakan media sosial seperti Instagram dan Facebook untuk berbagi program kerja, menjalin komunikasi dengan masyarakat, dan membangun citra diri yang menarik. Dalam konteks ini, peran media sosial terbukti sangat efektif dalam meningkatkan interaksi antara kandidat dan masyarakat, terutama bagi generasi muda yang akrab dengan teknologi digital ataupun new media.
Kadir (2022) mengungkapkan bahwa media sosial berfungsi sebagai ruang publik virtual yang mendukung demokrasi partisipatif, terutama bagi kaum milenial dan Gen Z yang berorientasi pada keterbukaan informasi dan transparansi. Platform-platform ini memberikan akses cepat ke informasi politik dan mempermudah para generasi muda untuk mengevaluasi kandidat berdasarkan nilai-nilai yang dianggap relevan. Temuan ini sejalan dengan wawancara yang menunjukkan bahwa media sosial memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk terlibat aktif dalam politik dengan cara yang lebih mudah dan cepat.
Kepercayaan publik terhadap sistem politik dan kandidat juga sangat berpengaruh terhadap tingkat partisipasi politik masyarakat Kota Bekasi. Tingkat kepercayaan ini menjadi faktor penentu apakah masyarakat akan aktif berpartisipasi atau justru memilih untuk tidak menggunakan hak pilihnya. Menurut penelitian Islamy (2022), kepercayaan masyarakat terhadap proses politik dipengaruhi oleh peran new media dalam mengedukasi masyarakat tentang isu-isu politik lokal. New Media, melalui pemberitaan yang obyektif dan edukatif, dapat meningkatkan kesadaran politik masyarakat. Ketika masyarakat memiliki informasi yang cukup dan merasa percaya terhadap kandidat atau sistem politik, partisipasi politik pun meningkat.
Masyarakat memiliki karakteristik tersendiri dalam hal preferensi politik. Adapun generasi muda ataupun masyarakat di Kota Bekasi yang merasa bahwa keterlibatan mereka dalam Pilkada bukan hanya untuk memilih seorang pemimpin, tetapi juga untuk memberikan pengaruh positif dalam proses demokrasi. Generasi muda memiliki kecenderungan untuk lebih kritis terhadap calon yang mereka dukung dan mempertimbangkan aspek-aspek seperti program pendidikan, akses lapangan kerja, serta isu-isu lingkungan. Nur Wardhani (2018) menyatakan bahwa generasi muda cenderung lebih kritis dan selektif dalam memilih kandidat, terutama karena mereka memiliki keterpaparan yang tinggi terhadap informasi politik melalui media sosial dan kampanye digital. Dengan keterpaparan ini, generasi muda diharapkan mampu mengevaluasi kandidat secara obyektif.
Media massa, seperti televisi dan surat kabar, masih dianggap sebagai sumber informasi yang kredibel oleh sebagian besar masyarakat Kota Bekasi. Masyarakat menyatakan bahwa mereka mengandalkan media massa untuk memperoleh informasi yang obyektif dan akurat mengenai calon kepala daerah. Media massa memiliki peran yang sangat dalam memberikan informasi yang edukatif dan mengurangi ketidakpastian pemilih dalam menentukan pilihannya. Nasution et al. (2020) menjelaskan bahwa media massa yang obyektif dapat membangun kepercayaan masyarakat terhadap proses pemilihan dan membantu masyarakat merasa lebih terlibat dalam politik. Penyampaian informasi yang akurat dan mendalam mengenai kandidat serta program-program yang ditawarkan dapat mendorong masyarakat untuk menggunakan hak pilih mereka dengan bijaksana.
Ada berbagai tantangan dalam meningkatkan partisipasi politik masyarakat Kota Bekasi, salah satu tantangan utama adalah kurangnya akses informasi politik yang mudah dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat. Walaupun new media sangat populer, namun tidak semua masyarakat memiliki akses atau keterampilan yang cukup untuk memahami informasi yang kompleks, terutama masyarakat usia lanjut atau mereka yang tinggal di wilayah dengan akses internet yang terbatas. Penelitian Karim et al. (2020) menyebutkan bahwa salah satu tantangan dalam mendorong partisipasi politik adalah kesenjangan digital. Penggunaan new media dalam kampanye politik memang efektif bagi kalangan muda, tetapi belum tentu memiliki dampak yang sama bagi masyarakat yang kurang akrab dengan teknologi. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk menjangkau semua lapisan masyarakat dengan media yang sesuai agar partisipasi politik dapat ditingkatkan.