" Tidak usah, kita berangkat sendiri-sendiri saja. Besok kita bertemu jam 3 sore"
" Oke"
Tak ada balasan kembali darinya, entah apa yang ingin ia sampaikan, karena semenjak kami membatasi jarak tak ada lagi hal-hal yang disampaikan seperti biasanya meskipun hanya sekedar untuk bertemu.
Malam semakin mendalam, merasuk bersama kesunyian, burung-burung pantai memekik diatas cakrawala bersamaan dengan suara itu terdapat pesan masuk di handphone ku. Ternyata lestari, seorang temanku yang kemarin ke Jawa untuk mengisi waktu libur kuliahnya, ia berasal dari palembang. Kami sangat dekat karena masa kecil kami dihabiskan untuk bersama-sama, ia adalah teman lamaku, dalam pesan singkatnya ia berniat untuk mampir ke rumah dan aku menyetujuinya.
Suara burung perkutut terdengar merdu, seperti mengetahui kalau ada orang yang akan datang, tak lama kemudian Lestari datang, ia langsung memanggilku "Dhamar! Â Sini turun dong! " teriaknya keras,
" Naik saja, nanti aku buatkan kopi disini, "
" Oke" ia melangkah masuk dan menaiki tangga kearah teras atas dimana aku sedang duduk santai, memandangi lampu-lampu didaerah pegunungan.
"Hey! " kagetnya dan memegang pundakku,
" Sampai kapan? "
" Tadi siang" mengarah ke kursi didepanku, kemudian duduk,
" Dari Ahmad Yani? "