Harganya memang masih terbilang "premium". Maklum, fasilitas berupa PLTS tadi jelas menambah ongkos pembangunan. Terlebih, harganya pun cukup mahal. Sekadar diketahui, per Kilowatt Peak, harga rata-rata PLTS tadi berkisar antara Rp 13-15 juta.
Meski demikian, kehadiran rumah tersebut bisa menjadi "pion" bagi tren industri properti di Indonesia. Apalagi Indonesia merupakan negara tropis yang berlimpah sinar matahari, sehingga penggunaan PLTS tadi dirasa cocok diterapkan. Alhasil, biarpun sekarang masih terbatas, tetapi bukan mustahil jumlah rumah model demikian suatu saat bakal bertambah luas.
3. Membiasakan Urban Farming
Urban Farming kini bukan lagi sebuah hobi sesaat, melainkan bagian dari gaya hidup. Buktinya, di beberapa tempat umum, kini sudah mulai terlihat wujud Urban Farming berupa pembuatan vertical garden, yang tampak begitu elok dan segar.
Sebut saja vertical garden, yang sempat saya lihat beberapa tahun silam di Kawasan Palmerah. Kehadiran vertical garden tersebut tak hanya mempercantik lingkungan, tetapi juga bisa mengurangi emisi karbon di udara. Apalagi, bahan yang dipakai juga sangat ramah terhadap lingkungan, karena dibuat dari barang bekas yang sudah tidak terpakai, seperti botol plastik, talang air, atau kain.
Tentu saja model vertical garden demikian bisa juga dirakit di rumah. Beberapa tahun lalu, saya pernah membikin vertical garden serupa dari pipa paralon. Caranya cukup sederhana, yakni melubangi pipa paralon di sejumlah sisi, kemudian mengisinya dengan tanah yang dicampur pupuk, dan menaruh benih tanaman tertentu di dalamnya.
Pada waktu itu, saya memilih menanam pakcoi di vertical garden tersebut. Hasilnya? Pakcoi yang saya tanam di situ ternyata bisa tumbuh dengan subur. Oleh sebab itu, meskipun terkesan kecil dan sederhana, namun cara ini merupakan wujud nyata untuk membantu mengurangi emisi karbon.
4. Memilih Bahan Bakar Minyak Beroktan Tinggi
Ketergantungan masyarakat terhadap konsumsi BBM jelas masih begitu tinggi. Biarpun sekarang sudah tercipta beberapa sumber energi terbarukan, macam B20, biogas, dan sebagainya, namun bahan bakar fosil sepenuhnya belum bisa tergantikan.