Makanya, jangan heran jika ada saham yang dari segi fundamental tampak begitu bagus, tetapi sahamnya terus undervalue selama bertahun-tahun, maka boleh jadi, saham tersebut bukan saham yang murah, tetapi "murahan".
4. Cermatilah Tren Harganya
Saham yang bagus biasanya bakal tercermin dari tren harganya. Jika memang kinerja perusahaan membaik, maka tentu saja investor bakal mengapresiasi harga sahamnya. Demikian pula sebaliknya. Oleh sebab itu, dalam menyeleksi saham, kita jangan melulu terpaku pada aspek fundamental. Kita mesti juga mempertimbangkan aspek teknikal.
Alasannya? Laporan keuangan yang menjadi pijakan utama bagi analisis fundamental ternyata bisa dipalsukan. Data-data di dalamnya masih bisa dimanipulasi.
Makanya, supaya tidak terkecoh, kita mesti memeriksa aspek teknikalnya juga. Analisis tersebut bisa memberi "informasi tersembunyi" yang belum sanggup diungkapkan dalam analisis fundamental.
Oleh sebab itu, sewaktu mendapati saham yang dinilai bagus, saya kemudian mengecek tren harganya.Â
Saya suka dengan saham yang tren harganya mengikuti kinerja-nya. Ini artinya tidak ada kasus terselubung yang menjerat saham tersebut.Â
Semuanya baik-baik saja, baik dari sisi kinerja perusahaannya maupun kualitas manajemennya.
Setidaknya itulah 4 tips yang dasar dalam menjaring saham, yang umumnya saya terapkan.Â
Tentu saja, setelah menerapkan tips tadi, saya tidak langsung membeli sahamnya. Masih ada hal lain yang mesti saya lakukan, seperti membaca laporan keuangan, menyimak interview manajemen, dan sebagainya, guna meyakinkan saya bahwa saham tersebut memang layak untuk dibeli.
Meski begitu, tips-tips tadi setidaknya bisa menjadi "gerbang" untuk menemukan saham berkualitas "bintang lima", yang dijual dengan "harga kaki lima", yang sanggup menghasilkan cuan puluhan hingga ratusan persen. Silakan dicoba.