Saya rasa tidak akan cukup ruang untuk menampilkannya di sebuah blog, mengingat pembahasannya bakal cukup kompleks dan jlimet.
Oleh sebab itu, di artikel sederhana ini, saya hanya ingin berbagi beberapa tips untuk melakukan screening saham yang layak investasi.
1. Carilah Saham yang Return on Equity (ROE)-nya di Atas 10%
Sewaktu berburu saham untuk dibeli, hal awal yang saya perhatikan ialah rasio ROE-nya.
Seperti namanya, ROE merupakan rasio yang membandingkan antara jumlah laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan dan ekuitas yang diberikan investor.
Jika boleh diberi perumpamaan, ROE mirip dengan bunga bank. Jika kita menyimpan sejumlah uang di bank, maka setiap bulan, kita tentu bakal mendapat bunga yang besarannya berbeda-beda, bergantung pada kebijakan masing-masing bank. Alhasil, dengan menaruh uang di bank, uang kita bakal bertambah nilainya.
Investasi saham pun demikian. Sewaktu kita membeli saham, sebetulnya kita ikut memiliki modal yang tercatat di bagian ekuitas. Makanya, jangan heran kalau ekuitas sering pula disebut sebagai modalnya investor.
Investor sebetulnya hanya bertugas menanamkan modalnya di sebuah perusahaan. Selanjutnya modal tadi bakal digunakan oleh manajemen untuk kepentingan bisnis.
Jika modal tersebut bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin, maka perusahaan bisa mencatatkan laba (keuntungan). Laba inilah yang selanjutnya bakal "dikembalikan" kepada investor.
Oleh sebab itu, sebagai investor, umumnya kita mengharapkan laba yang besar. Misal, kalau kita menyetorkan modal 1000 rupiah, dan ternyata perusahaan memperoleh laba sebesar 100 rupiah, maka berarti keuntungan yang bisa diperoleh adalah sebesar 10%. Angka 10% inilah yang disebut sebagai ROE.
Tentu saja setiap perusahaan mempunyai tingkat ROE yang berbeda, tetapi yang terbaik ialah perusahaan yang sanggup menghasilkan ROE minimal 10%. Semakin besar, maka semakin baik. Jadi, jika ingin memperoleh keuntungan yang besar, carilah saham yang ROE-nya besar.