Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Energi Baik" (Mampu) Menangkal Kesepian?

8 Agustus 2018   10:09 Diperbarui: 8 Agustus 2018   10:16 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
anak-anak panti asuhan tampak antuasias menyentuh kepala barongsai (sumber: dokumentasi adica)

Di depannya, terlihat bapak-bapak sedang duduk. Ia tampak letih dan kotor. Matanya terus saja menatap kosong ke jalan. Di sampingnya tergeletak pikulan, yang dijejali bungkusan kerupuk. Sepertinya itu adalah barang dagangannya yang belum banyak terjual. Mungkin ia murung lantaran belum ada yang membeli dagangannya.

Saya merasa kasihan melihatnya. Walaupun saya melihatnya hanya sepintas, bayangan wajahnya terus "menghantui" saya. Hingga akhirnya, secara spontan, saya mampir ke sebuah restoran Padang, memesan sebungkus nasi, lalu menghampiri bapak-bapak itu. 

Saya menyerahkan nasi bungkus itu kepadanya. Ia menyambut pemberian saya dengan ucapan: "Terima kasih, Pak." dengan suara hangat tanpa melihat saya, sebab saya tahu ia seorang tunanetra.  

Bapak-bapak itu mungkin tak tahu nama saya. Ia juga tak kenal wajah saya. Ia pun mungkin sudah lupa kejadian itu. Namun, bagi saya, kejadian itu sungguh indah dikenang. Sebab, ketika saya mengingat wajahnya yang dipenuhi senyum, hati saya menjadi gembira---sangat gembira. Bahkan, sewaktu saya menulis kisah itu, perasaan saya pun "hanyut" oleh kebahagiaan seolah kejadian itu baru saja terjadi.

Cinta Kasih Tanpa Pilih Kasih

Seperti penggunaan gas alam, kebaikan demikian tak meninggalkan "residu" negatif di hati, tetapi justru menyisakan "jejak" inspirasi dalam diri orang lain. Kebaikan yang disampaikan secara tulus, ikhlas, dan tepat akan menjadi "energi baik" yang berdampak positif bagi sesama. Setidaknya itulah yang saya saksikan manakala saya ikut melakukan kebaikan lainnya dalam acara bakti sosial di sebuah panti asuhan, di kawasan Bekasi Selatan.

Bersama teman-teman, saya datang membagikan kebahagiaan ke sana. Kami menghibur anak-anak dengan beragam jenis pertunjukkan, dan anak-anak itu tampak gembira. Sewaktu melihat atraksi barongsai, misalnya, anak-anak yang duduk di dalam tenda langsung berkerumun di pelataran.

Mereka antuasias menyaksikan tarian barongsai yang diiringi suara tabuhan genderang. Mereka tertawa bisa mengelus-elus kepala barongsai yang menghampiri mereka. Mereka bertepuk tangan sewaktu kedua barongsai berduet memperagakan aksi yang sulit. Wow! Mungkin bagi mereka, itu adalah sebuah atraksi hebat yang belum pernah mereka saksikan secara langsung.

anak-anak panti asuhan tampak antuasias menyentuh kepala barongsai (sumber: dokumentasi adica)
anak-anak panti asuhan tampak antuasias menyentuh kepala barongsai (sumber: dokumentasi adica)
Kebahagiaan yang sama juga tampak sewaktu kami menghibur anak-anak dengan pertunjukan sulap. Dengan bersemangat beberapa anak mendekati panggung dan menyaksikan keajaiban yang ditampilkan: sebuah buku hitam yang mengeluarkan api saat dibuka, payung ungu yang berubah menjadi bunga, dan kantong kosong yang tiba-tiba bisa berisi hadiah saat kita merogohnya. Di mata anak-anak, sulap bukan sekadar ilusi, melainkan rekreasi yang asyik dijelajahi.

hiburan atraksi sulap (sumber: dokumentasi adica)
hiburan atraksi sulap (sumber: dokumentasi adica)
Kemudian, anak-anak juga terperangah menyaksikan aksi hipnosis. Dalam aksi itu, seorang sukarelawan maju menaiki panggung, lalu mendapat sugesti bahwa ia adalah sebuah batangan besi yang kokoh. Seketika tubuhnya "menjelma" sebatang besi, dan ia kemudian ditempatkan di antara dua kursi. Beberapa anak selanjutnya diminta maju ke panggung dan berjalan di atas tubuhnya.

Saya pribadi cukup kagum melihatnya. Sebab, dalam kondisi terhipnosis demikian, tubuh sukarelawan itu tetap tegak dan kuat dilewati beberapa anak. Ia sanggup menahan bobot tubuh orang-orang yang menginjaknya. Setelah selesai, ia pun tak mengalami cedera sedikit pun. Luar biasa!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun