Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Balada Pemanah Sembilan Matahari dan Dewi Bulan

18 September 2016   19:53 Diperbarui: 18 September 2016   20:21 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukankah kita ingin terbebas dari cengkeraman Dewa Kematian?”

“Wahai guru yang bijaksana,” katamu dengan suara penuh wibawa,

“untuk apa aku hidup abadi seorang diri tanpa Chang’e di sisi?”

“Biarlah Chang’e yang menyimpan air abadi ini

sebagai bukti cinta dari suami kepada istrinya.”

Namun, air itu kemudian mengundang malapetaka

lantaran para bandit berusaha merebutnya.

Hou Yi pun mendapat firasat buruk dalam semedinya.

Pada suatu malam yang bersih dari awan,

seratus bandit tiba-tiba menyerbu rumahmu, Hou Yi!

Ribuan anak panah berapi menghujani atap rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun