Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Balada Pemanah Sembilan Matahari dan Dewi Bulan

18 September 2016   19:53 Diperbarui: 18 September 2016   20:21 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Selamat tinggal, kakak, jalinan jodoh yang kita ikat

“dalam banyak kehidupan berakhir sampai di sini.

“Mulai sekarang kamu akan melupakan wajahku,

“dan aku pun akan belajar melupakan wajahmu.”

Chang’e pun akhirnya terbang ke bulan selamanya.

Kue Bulan Adalah Makanan Khas yang Disantap pada Festival Kue Bulan yang Jatuh pada Bulan September/ dokumentasi pribadi
Kue Bulan Adalah Makanan Khas yang Disantap pada Festival Kue Bulan yang Jatuh pada Bulan September/ dokumentasi pribadi
Catatan: balada di atas terinspirasi dari mitologi Dewi Bulan dari Negeri Tiongkok. Mitologi tersebut menjadi cikal-bakal Festival Kue Bulan (Tung Ciu Pia), yang dirayakan setiap tanggal 15 bulan delapan (September) dalam kalender lunar. Festival Kue Bulan kini tak hanya dirayakan di Tiongkok, tetapi juga di berbagai negara lainnya, termasuk Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun