Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik

Tertarik pada dunia buku, seni, dan budaya populer.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Daripada Mengkritik Timnas Indonesia, Kenapa Kita Tidak Akui Kalau China Lebih 'Pintar' Tadi Malam?

16 Oktober 2024   16:21 Diperbarui: 16 Oktober 2024   17:14 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebaliknya, mereka memilih untuk bermain rapat, dengan pertahanan yang solid dan disiplin. Serangan balik mereka dieksekusi dengan sangat efektif, memanfaatkan celah kecil yang ditinggalkan oleh pertahanan kita.

Gol pertama China lahir dari kesalahan individu, namun itu tidak sepenuhnya kebetulan.

Shayne Pattynama memang membuat blunder saat mencoba menghalau bola, tetapi cara pemain China mengantisipasi kesalahan itu, berada di posisi yang tepat pada waktu yang tepat, menunjukkan bahwa mereka bermain dengan mentalitas yang cerdas.

Mereka tahu kapan harus menunggu dan kapan harus menyerang. Itu bukan hanya soal keberuntungan, tapi juga soal perencanaan.

Hal yang sama berlaku untuk gol kedua. Jay Idzes dan Mees Hilgers, dua pemain belakang kita, meninggalkan celah kecil di antara mereka. Itu mungkin hanya sesaat, tapi cukup bagi Yuning Zhang untuk masuk dan memanfaatkan peluang tersebut.

China tahu mereka tidak memiliki banyak peluang untuk mencetak gol, jadi mereka memastikan setiap peluang kecil yang ada dieksekusi dengan sempurna. Lagi-lagi, ini soal kecerdikan.

Apa yang Bisa Kita Pelajari?

Kita bisa terus menerus mengkritik kesalahan pemain Indonesia atau keputusan taktis Shin Tae-yong. Namun, jika kita hanya fokus pada itu, kita kehilangan pelajaran penting.

Sepak bola, seperti halnya kehidupan, bukan hanya tentang berapa banyak kita menguasai atau seberapa keras kita bekerja. Kadang-kadang, yang lebih penting adalah seberapa pintar kita menggunakan apa yang kita miliki.

China memahami keterbatasan mereka. Mereka tahu bahwa mereka tidak bisa menang dalam penguasaan bola atau jumlah passing melawan Indonesia.

Jadi mereka memilih untuk fokus pada aspek lain: pertahanan yang kokoh, serangan balik yang cepat, dan memanfaatkan kesalahan lawan.

Kita bisa menyebutnya strategi bertahan yang membosankan atau permainan yang defensif, tetapi pada akhirnya, itu berhasil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun