Namun, yang menarik adalah bahwa kleptokrasi bukan hanya tentang mencuri.
Ini adalah jaringan yang rumit di mana kekayaan yang dicuri perlu disembunyikan, dicuci, dan kemudian diinvestasikan kembali untuk menjaga kekuasaan dan memperpanjang umur rezim.
Kleptokrat menggunakan perusahaan cangkang, perbankan lepas pantai, dan aset mewah seperti properti real estat untuk melindungi hasil curian mereka.
Mengapa Kleptokrasi Tumbuh Subur?
Mengapa kleptokrasi berkembang di beberapa negara dan tidak di tempat lain?
Ini adalah pertanyaan penting yang memiliki akar dalam sejarah sosial dan politik masyarakat tertentu.
Diamond menjelaskan bahwa kekuasaan politik seringkali diambil oleh mereka yang mampu mengendalikan sumber daya, dan dalam masyarakat di mana hukum tidak ditegakkan atau institusi pengawas lemah, penyalahgunaan kekuasaan menjadi tidak terelakkan.
Kleptokrasi tumbuh subur ketika kekuasaan terkonsentrasi di tangan segelintir orang, sementara masyarakat sipil dan lembaga negara gagal menjaga transparansi dan akuntabilitas.
Selain itu, kleptokrasi sering berkembang dalam sistem otoritarian atau semi-otoritarian, di mana oposisi politik dibungkam, media diawasi ketat, dan hak-hak dasar warga negara direduksi.
Para kleptokrat memanfaatkan kontrol penuh atas institusi negara untuk menghindari penyelidikan dan sanksi atas tindakan mereka.
Mereka juga membangun jaringan patronase dengan memberikan hadiah atau posisi strategis kepada orang-orang yang mendukung mereka, menciptakan rantai kesetiaan yang membuat rezim sulit digulingkan.
Dampak Global Kleptokrasi
Dampak kleptokrasi tidak hanya dirasakan di dalam negeri tetapi juga meluas ke arena global.