Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

6 Tips Maksimalkan Masa On Job Training

14 April 2023   13:03 Diperbarui: 14 April 2023   16:53 1126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya mengalami dua tahun masa on job training sebagai korektor bahasa di harian umum Lampung Post. Dimulai 30 September 2004 sampai dengan kurang lebih Februari 2006. 

Biasanya on job training (OJT) alias pemagangan hanya maksimal setahun. Faktor studi saya yang belum kelar menyebabkan masa OJT saya lebih lama ketimbang yang lain.

Meskipun demikian, OJT dengan durasi waktu selama itu membentuk karakter saya menjadi lebih baik. Umumnya, jika masih OJT, gaji belum penuh, kisarannya masih 80 persen. 

Namun, saya masih dikasih honor jika menulis artikel di surat kabar itu. Berbeda jika sudah teken kontrak resmi, tidak lagi mendapatkan honor menulis.

Masa OJT ini bisa dibilang persiapan untuk masuk sedalam-dalamnya dalam seluk beluk pekerjaan. Mereka yang ditempatkan di OJT diharapkan bisa cepat beradaptasi dengan situasi dan lingkungan. 

Termasuk juga membangun komunikasi yang baik dengan karyawan lain. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar masa OJT kita bisa maksimal.

Kesatu, bangun komunikasi dengan semua karyawan

Sebagai pendatang baru, kita yang mesti ambil inisiatif untuk kenalan dengan semua karyawan. Silakan berkenalan dengan karyawan dari satpam sampai atasan. Ini akan baik ke depannya.

Jangan diam saja meskipun mungkin kita memang orangnya pendiam. Aktiflah untuk memperkenalkan diri. 

Jika ada kegiatan di musala kantor atau lainnya, upayakan ikut serta. Dari situ kita bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan baru di kantor itu.

Jangan berharap orang mengenal kita dari ujaran orang lain. Tapi berusalah agar semua orang mengenal kita secara baik dan utuh. Persepsi mereka kepada kita mesti kita sendiri yang membangun.

Kedua, pahami tugas pokok dan situasi kerja

Yang penting itu kita tahu pekerjaan utama kita itu apa. Apa yang mesti kita lakukan di kantor itu. carilah informasi sedetail itu. 

Biasanya dibagikan kertas kerja yang menjelaskan uraian kerja kita apa saja. Tanyakan juga kepada atasan langsung jika ada yang belum jelas.

Memahami tugas pokok dan fungsi pekerjaan itu urgen di masa OJT ini. Dari sinilah atasan bisa menilai apakah kita ada kans jadi karyawan yang sigap atau tidak. Termasuk atasan bisa menilai bagaimana kita membangun kerja sama dengan yang lain.

Ketiga, pelajari manajemen kantor

Saat masa OJT ini pelajarilah dengan detail dan saksama manajemen kantor. Apakah manajemennya ok atau malah tidak bagus. 

Misalnya dalam hal penggajian dan insentif lainnya. Apakah selama ini sudah sesuai dengan regulasi atau tidak.

Boleh jadi ada gap antara pengetahuan awal kita dengan masa yang kita lalui selama OJT. Maksud saya, jika gambaran riil itu jauh dari ekspektasi kita, masih ada harapan untuk cari pekerjaan baru.

Namun, jika sesuai, silakan dilanjutkan. Cari informasi pula bagaimana mekanisme kenaikan jabatan di kantor ini, termasuk ujuran rupiah yang diterima. 

Apakah sesuai, apakah mendekati sesuai, atau jauh dari kata sesuai. Ini juga jadi pertimbangan diri kita. Mumpung belum teken kontrak.

Keempat, kenyamanan yang utama

Bekerja itu di mana tempat relatif sama saja situasinya. Ada tekanan. Ada kena marahnya.

Ada kekesalan jika dinilai buruk. Ada disharmoni dalam komunikasi, dan lainnya. Itulah dinamika kerja. 

Namun, secara umum, carilah gambaran apakah kita bisa nyaman bekerja di sini. Setidaknya, ada banyak alasan yang kita kemukakan untuk bekerja di sini dalam konteks kenyamanan.

Soal tekanan tenggat, itu sudah pasti. Namun, jika kita nyaman, kita enjoy mengerjakannya. Dalam artian, tekanan pekerjaan itu bisa kita lalui dengan mulus meski dengan ritme yang ketat.

Kelima, cari informasi soal kita

Jika sudah beberapa lama di kantor itu, pastilah ada informasi soal kita sebagai tenaga kerja baru. 

Silakan buka kuping lebar-lebar. Coba selami apakah kehadiran kita di kantor ini diterima dengan baik atau tidak.

Carilah informasi juga apakah kinerja kita selama OJT ini baik atau tidak. Itu akan kelihatan dari respons rekan kerja, atasan, dan bagian sumber daya manusianya. 

Bisa juga dari bisik-bisik karyawan yang lain. Ini penting juga untuk melihat bagaimana situasi di balik layar sebuah pekerjaan. Apakah kebanyakan karyawan suka bergunjing atau membicarakan hal lain yang lebih positif.

Keenam, tanyakan kapan selesai OJT dan siap dikontrak

Jika surat OJT sudah kelar masa baktinya, silakan mengontak bagian sumber daya manusia. Tanyakan bagaimana penilaian mereka terhadap OJT kita. 

Kemungkinannya dua. Pertama, kita langsung teken kontrak. Kedua, masa OJT diperpanjang.

Jika diperpanjang, silakan ditanyakan mengapa demikian. Apa alasan untuk memperpanjang masa magang itu. 

Jika alasan yang dikemukakan relevan dan kita bisa menerima, boleh berlanjut. Namun, jika alasan tidak punya dasar argumentasi yang kuat, mungkin kita memang tak pas di sana. 

Semoga enam kiat ini berguna untuk kita yang baru memulai kerja dan dikasih masa uji coba alias OJT. [Adian Saputra]

Gambar pinjam dari sini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun