Ia juga bisa meresume novel baru yang terbit. Ia bisa menulis apa saja berkenaan dengan dunia pustaka dan literasi.
Kalau aktivitas menulisnya konsisten, pustakawan akan punya nilai tambah. Ini lebih baik ketimbang tidak ada karya sama sekali.Â
Meski tidak ada di tugas pokok dan fungsi pustakawan, itu adalah keterampilan yang berguna. Minimal untuk si pustakawan sendiri.
Kedua, menaja diskusi buku
Kreativitas lain bisa dengan menaja diskusi buku atau bedah buku. Diskusi buku tak mesti formal dengan persiapan yang mesti matang sampai hal yang teknis. Misalnya ada buku baru dan kita ada kenalan untuk membedahnya, silakan dilakukan.
Selain menarik minat warga untuk datang ke perpustakaan, cara ini juga penting untuk memantik diskusi.Â
Literasi yang selama ini digaungkan akan menemui momentum yang pas. Diskusi buku akan memantik orang untuk suka baca.Â
Barangkali ada orang yang selama ini tak suka buku. Dengan diskusi buku yang menaril, bisa saja ia ke depan punya kebiasaan membaca. Ini lebih baik ketimbang merutuki tugas yang berkutat dengan ribuan buku di dalam perpustakaan.
Ketiga, menggelar lomba kepenulisan
Satu yang bisa dilakukan juga mengadakan lomba kepenulisan. Misalnya bikin lomba meresensi buku terkait Hari Ibu. Bukunya bisa apa saja yang penting terkait hari ini.Â
Koordinasikan ke pihak sekolah untuk siapkan hadiah menarik. Tidak mesti uang tunai. Yang penting ada semarak sehingga orang tertarik.