Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Agama Saya Jurnalisme, Agama Kamu Apa?

20 Februari 2023   21:40 Diperbarui: 20 Februari 2023   22:12 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketujuh, jurnalis harus berusaha membuat hal penting menjadi menarik dan relevan

Jurnalisme membuat karya bukan semata untuk keperluan algoritma dan adsense Google. Jurnalisme hadir untuk memproduksi karya yang enak dibaca dan relevan. Bukan semata-mata bombastis dengan judul yang menggoda tapi membodohkan.

Oleh karena itu, media massa melatih para jurnalisnya untuk membuat karya yang menarik. Berita penting dan baru disajikan dengan menarik dalam bentuk narasi yang memikat. Ada penulisan berupa feature untuk mengikat pembaca. Soal ini nantilah lain waktu insya Allah saya tuliskan.

Pendeknya, konten jurnalistik bukan sekadar disajikan begitu saja. Media massa mesti memolesnya sehingga menarik minat publik untuk membaca dan menyaksikannya. Oleh sebab itu, media memberikan porsi bujet untuk peningkatan kualitas karya jurnalistiknya.

Bagaimana mau menemukan angle yang kuat jika kualitas jurnalisnya di bawah rata-rata. Bagaimana hendak menulis feature yang memikat jika tak mampu menemukan diksi yang beragam dari kamus besar.

Agama mengajarkan untuk menyampaikan pesan dakwah dengan cerdas. Itulah sebabnya, satu di antara sifat nabi itu fatanah alias cerdas.

Kedelapan, jurnalis harus membuat berita yang komprehensif dan proporsional

Sejak ada media massa daring, kecenderungan berita yang diunggah makin pendek. Kadang malahan superpendek. Nanti disambung di berita berikutnya sebagai lapisan demi lapisan pembentuk kebenaran dalam karya jurnalistik.

Media massa wajib memberikan informasi yang utuh dan tidak sepotong-sepotong. Media massa mesti kasih berita yang lengkap dan proporsional.

Berhari-hari ruang televisi dan juga media massa penuh dengan berita Sambo. Elemen masyarakat yang ingin Sambo dihukum mati, banyak kita baca. 

Orang Indonesia juga punya kecenderungan untuk "membela" Bharada Eliezer. Begitu vonis ringan 1 tahun 6 bulan untuk Eliezer, kebanyakan orang senang. Ya itulah manfaat Eliezer jadi justice collaborator.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun