Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mobil Listrik Ramah Lingkungan Tak Sepenuhnya Benar

30 Januari 2023   09:09 Diperbarui: 30 Januari 2023   09:19 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koordinator Jatam Melky Nahar menilai, ada pula keterlibatan penegak hukum dalam aktivitas tambah ilegal, yaitu kasus Ismail Bolong, perwira kepolisian yang diduga membekingi tambang batu bara ilegal di Kalimantan Timur.

Jadi, kita mesti mendorong pemerintah agar meniadakan atau setidaknya menunda soal pemberian subsidi kepada mereka yang akan membeli kendaraan listrik baik sepeda motor maupun mobil. 

Musababnya, subsidi semestinya diberikan kepad orang miskin, bukan orang kaya.

Kemudian, kita juga penting mendorong pemerintah untuk menghentikan penambangan nikel untuk kebutuhan baterai di kendaraan listrik itu. Ini sama saja bunuh diri pada konteks lingkungan dan hutan Indonesia. 

Alih-alih hendak menciptakan nol persen emisi tahun 2060, kita meninggalkan alam yang rusak yang biaya perbaikannya sudah pasti melebihi angka pendapatan yang kita dapatkan.

Kalau kita sudah tahu lingkungan kita banyak yang rusak akibat penambangan, dicukupkan sampai di sini. Sisa yang ada ini kita jaga bareng-bareng. 

Kerusakan lingkungan itu dampaknya tidak bakal lama dirasakan. Kerusakan hutan dan lahan pasti cepat kita rasakan dampaknya.

Banjir misalnya. Bencana ini paling akrab dengan sebuah daerah yang lingkungannya sudah rusak dan tidak seimbang lagi. 

Alih-alih memenuhi kebutuhan nikel untuk mobil listrik orang kaya, masih lebih mending kita jaga sisa hutan dan lingkungan yang ada.

Alam pasti bisa memenuhi semua kebutuhan kita. Tapi alam tidak bisa memenuhi keserakahan kita. Terima kasih sudah membaca dengan saksama. [Adian Saputra]

Gambar pinjam dari sini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun