Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menghafal Nama Orang, Ikhtiar Sederhana Manfaatnya Luar Biasa

25 Januari 2023   08:30 Diperbarui: 25 Januari 2023   11:19 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang kita rasakan jika pada sebuah momentum resmi, seorang pembicara atau tokoh publik menyebut nama kita di depan umum? Padahal, perjumpaan kita dengan orang itu hanya satu kali yang itu pun kita sendiri sudah lupa.

Apa pula yang terjadi jika di sebuah kelas, seorang mahasiswa disebut oleh dosennya padahal ia sama sekali belum pernah berkenalan secara khusus dengan dosen itu?

Bagaimana pula ketika suatu waktu kita bertemu seseorang yang sudah lama tidak jumpa dan ia masih mengingat dan menyebut nama kita dengan lengkap?

Ya, sudah pasti, kita yang namanya disebut itu merasa senang. Kita bahagia karena orang itu masih mengenal kita padahal sudah lama tak berjumpa atau barangkali interaksi yang tidak begitu sering.

Di sisi lain, kita malah tidak mengingat dengan baik nama orang itu sehingga kala berjumpa kita butuh waktu banyak untuk berpikir siapa orang ini sebetulnya.

Di sinilah keutamaan menghafal nama orang dan mengingat-ingatnya dengan baik. Semua orang tidak mempunyai kemampuan seperti ini. Mereka yang bekerja dalam ranah publik sekalipun belum tentu punya kemampuan mengingat dan menghafal nama orang.

Misalnya, ada teman saya seorang dosen yang memang sulit untuk mengingat nama mahasiswanya. Saking sulitnya, dia sudah bikin pernyataan sejak awal.

Dia minta maaf kalau tidak bisa menghafal nama mahasiswanya satu per satu. Jadi, dia minta izin, interaksi di kelas tetap hangat meski ia tidak mengenal nama setiap mahasiswanya.

Namun, alangkah baiknya jika kita berusaha untuk mengingat nama orang itu dengan baik. Kesan yang ditimbulkan pasti baik.

Saya ingin memberikan beberapa contoh yang saya alami sendiri. Waktu masih mahasiswa, saya sudah rajin menulis opini ke surat kabar.

Suatu waktu, saya masuk kelas untuk mata kuliah bank dan lembaga keuangan lainnya. Nama dosen itu Nairobi. Namanya sama seperti nama ibu kota Kenya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun