Usai acara resmi, Pak Menteri kemudian menuju masjid untuk salat jumat. Dan lazimnya pejabat habis turun dari acara resmi, rombongan jurnalis kemudian menyerbu. Beberapa stasiun televisi bahkan full team. Ada yang memegang kamera, ada yang memegang mikrofon. Begitu menteri berjalan, semua jurnalis, termasuk saya, mendekat. Pak Menteri senyum. Corong mikrofon wartawan televisi mengikuti langkah Menteri.
Namun, anehnya, sudah beberapa langkah Pak Menteri berjalan, tidak satu pun jurnalis yang bertanya. Waduh. Melihat gelagat gitu, saya yang masih minim pengalaman, memberanikan diri bertanya. Konteksnya tentu sesuai dengan kapasitas narasumber.
Saya kemudian bertanya sambil menyorongkan tape recorder.
"Pak Menteri, target rumah untuk rakyat miskin oleh Kementerian tahun ini yang sudah terealisasi  berapa unit."
Yusuf Asyari kemudian menjawab.
Saya tanya lagi, "Sisa yang belum terealisasi itu kendalanya di mana, Pak."
Pak Menteri menjawab lagi. Kawan-kawan jurnalis lain sibuk mencatat.
"Untuk Lampung, berapa unit rumah susun sewa yang akan dibangun, Pak?"
Pak  Menteri menjawab lagi.
"Apakah di semua kampus di Lampung akan dibangun rusunawa ini buat mahasiswa, Pak?"
Ia menjawab lagi dengan detail. Kami sudah mendekati masjid.