Mohon tunggu...
Adi Kurniawan Ritonga
Adi Kurniawan Ritonga Mohon Tunggu... Penulis - Digital Marketer

Menulis untuk perubahan dunia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merenung Dalam Duka

20 Maret 2015   14:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:22 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Penyesalanku adalah dosa

Untuk bersimpuh rasanya sesulit memindahkan gunung

Susah

Berat

Entah kemana hendak kulepas

*

Aku ini memang pendosa

Segenap kalimat telah aku lontarkan tanpa olahan

Luka pada tiap-tiap batin sudah tergores

Sindiran untuk tiap-tiap mata telah kulakukan

Lidahku semakin kelu

Mengingat kejinya bibirku

Lebih keji dari sepasang kekasih memadu cium

*

Bahkan angin tidak lagi sudi menghembuskan sedikit kesejukan

Semilirnya layaknya bola-bola api dari langit

Aku tertunduk malu

Malu pada hati yang sudah aku remas kencang

Malu pada diri yang aku lecehkan

Malu akan diriku sendiri

Malu...

*

Bungkamlah pilihanku

Aku bak pemimpin yang lalim lagi rakus

Aku bagaikan tikus mengerat uang rakyat

Aku seperti penjanji tanpa bukti

Aku layaknya penguasa tiada mata

Aku merenung dalam duka

Untuk segala dosa di atas luka hati orang lain

Untuk kebodohan yang aku ciptakan sendiri

Bukankah mengusik orang lain adalah kebodohan?

Itulah yang sudah aku perbuat

Aku merenung dalam duka

-------------

#AKR

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun