Penyesalanku adalah dosa
Untuk bersimpuh rasanya sesulit memindahkan gunung
Susah
Berat
Entah kemana hendak kulepas
*
Aku ini memang pendosa
Segenap kalimat telah aku lontarkan tanpa olahan
Luka pada tiap-tiap batin sudah tergores
Sindiran untuk tiap-tiap mata telah kulakukan
Lidahku semakin kelu
Mengingat kejinya bibirku
Lebih keji dari sepasang kekasih memadu cium
*
Bahkan angin tidak lagi sudi menghembuskan sedikit kesejukan
Semilirnya layaknya bola-bola api dari langit
Aku tertunduk malu
Malu pada hati yang sudah aku remas kencang
Malu pada diri yang aku lecehkan
Malu akan diriku sendiri
Malu...
*
Bungkamlah pilihanku
Aku bak pemimpin yang lalim lagi rakus
Aku bagaikan tikus mengerat uang rakyat
Aku seperti penjanji tanpa bukti
Aku layaknya penguasa tiada mata
Aku merenung dalam duka
Untuk segala dosa di atas luka hati orang lain
Untuk kebodohan yang aku ciptakan sendiri
Bukankah mengusik orang lain adalah kebodohan?
Itulah yang sudah aku perbuat
Aku merenung dalam duka
-------------
#AKR
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H