Barangkali, karena Produser, Sutradara, dan Penulis Naskah seperti memaksakan ingin menampilkan semua inti cerita dengan merangkum dari 185 serial bukunya ke dalam jatah durasi sepanjang 123 menit, yang terjadi adalah bangunan cerita yang tidak kokoh, banyak celah yang tak terjelaskan, sebuah kemasan film yang arah (visi dan misi) ceritanya berantakan, konflik yang muncul sepotong-sepotong.
Materi pemain jelas tidak perlu diragukan lagi. Dari segi sinematografinya yang melibatkan teknologi visual effect berupa Computer Graphic Images/Computer Generated Image (CGI), hasilnya juga sudah cukup mendukung meski ada sedikit editing yang agak kasar. Yang masih menjadi permasalahan cukup serius adalah naskah.
Terlepas dari penilaian subyektif saya, tidak bisa dipungkiri, Wiro Sableng menjadi salah satu film tanah air paling laris dan paling ditunggu. Disamping itu, film Wiro Sableng bisa menjadi pintu bagi dunia internasional untuk mengenal silat Nusantara. Selain, melalui event-event olah raga seperti Asian Games 2018 Jakarta-Palembang yang baru saja usai beberapa waktu lalu. Wiro Sableng berpotensi menjadi ikon bagi superhero lokal.
Sekali lagi, catatan dari saya, untuk lebih meneguhkan sifat sableng pada sekuel selanjutnya, saya sangat berharap sekali Vino G. Bastian bisa mempedomani Tony Hidayat. Bukan untuk menjadi Wiro Sableng sebagaimana Tony Hidayat. Akan tetapi, agar bagaimana Vino G. Bastian bisa memunculkan sifat sableng dengan lebih natural. Agar sifat sableng itu kembali ke khitahnya.
Apresiasi khusus juga saya berikan kepada Sherina Munaf yang mampu menterjemahkan karakter Anggini dengan sangat baik, yang cukup mampu menjadi sandaran bagi saya untuk tetap mengikuti film sampai selesai. Bukan karena dia cantik, jika mengambil kriteria cantik, tentu Agniny Haque lebih unggul dari Sherina Munaf. Akan tetapi keprofesionalan dia menjaga alur cerita untuk tetap terasa masuk akal bagi saya.
Saya memberikan rating 6.8/10. Selamat menonton!
Bogor, 1 -- 8 September 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H