Mohon tunggu...
ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Kepala Puskeswan Pandeglang

All is Well

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Refleksi Hari Gizi Nasional: Atasi Stunting dan Obesitas Dengan Gizi Seimbang

27 Januari 2024   05:00 Diperbarui: 6 Februari 2024   23:37 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stunting adalah masalah kurang gizi yang disebabkan oleh kurangnya asupan makanan bergizi dalam waktu yang cukup lama (kronis), sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Akibat kekurangan gizi kronis itu, anak stunting tidak bisa tumbuh kembang maksimal. Tingkat kecerdasannya rendah dan berisiko mengalami penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan jantung ketika usia dewasa nantinya.

Hal ini tentu saja sangat mengkhawatirkan lantaran bakal membuat Indonesia gagal menikmati peluang bonus demografi di tahun 2020-2035. Saat dimana jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih besar (70 persen) dibandingkan jumlah penduduk usia tidak produktif. Padahal, dengan komposisi penduduk itu diharapkan produktivitas dan kesejahteraan akan meningkat.

Nah, untuk mengatasi stunting, pemerintah telah diterbitkan Peraturan Presiden  (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Targetnya, menekan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada 2024. Berbagai hal dilakukan untuk menekan stunting, seperti ketersediaan pangan yang cukup dan bergizi, akses air bersih dan sanitasi, pengendalian infeksi, kemiskinan, yang kesemuanya akan ditangani bersama berbagai kementerian dan lembaga dengan dipimpin Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Stunting harus segera dicegah. Dalam hal ini peran ibu memiliki andil penting dalam menentukan makanan pada saat hamil dan pemberian gizi serta pola asuh pada anak setelah lahir.

Banyak referensi menyebut, pencegahan stunting harus dimulai sejak dari sebelum menjadi ibu. Calon ibu hendaknya melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum hamil dan rutin melakukan pemeriksaan saat hamil.

Jadi, langkah awal untuk mencegah stunting secara dini adalah dengan memastikan penambahan berat badan ibu hamil mencukupi sesuai umur kehamilan. Jadi penambahan berat badan ibu hamil itu adalah faktor utama. Demikian dikutip dari laman Balai Besar Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Vektor dan Reservoir Penyakit, Kementerian Kesehatan RI, Rabu (25/01/2023).

Baca juga : Menghalau Kemiskinan Ekstrem dengan Menjadi Petani Produktif

Obesitas, Gizi Lebih atau Kelebihan Berat Badan

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), obesitas didefinisikan sebagai suatu kondisi penumpukan lemak yang tidak normal atau berlebihan di jaringan adiposa, yang dapat mengganggu kesehatan.

Pengukuran obesitas yang tepat secara sederhana dapat dilakukan melalui Indeks Massa Tubuh (BMI) yang merupakan rasio antara berat badan dan tinggi badan (kuadrat) (kg/m 2 ). Hasil dari perhitungan BMI adalah berat badan normal. Lebih dari itu masuk kategori obesitas dengan berbagai tingkatannya, seperti obesitas ringan, sedang, dan berat.

Sekarang ini kasus obesitas yang tinggi tidak lagi menjadi ciri negara-negara maju dan makmur, namun sudah merambah serius pada negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun