Pemberantasan nyamuk ini secara ideal dapat dilakukan pada semua tahap perkembangan nyamuk dari tahap pra-dewasa (telur, larva, pupa) sampai tahap nyamuk dewasa. Caranya gimana? Melalui gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur ulang) plus-nya mencegah gigitan nyamuk agar tidak tertular DBD.
Baca juga :Â Tekan Risiko Anak Stunting Melalui 5 Pilar STBM
Gerakan 3M yang Murah plus Meriah
3M Plus merupakan salah satu upaya dalam pencegahan DBD Â yang dilakukan dengan kombinasi tiga cara yakni secara fisik yaitu menguras dan menyikat tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat semua tempat penyimpanan air, memanfaatkan limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang).
Secara biologi dilakukan dengan memelihara ikan pemakan jentik nyamuk pada penampungan air, menanam tanaman pengusir nyamuk. Dan secara kimiawi dilakukan dengan menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, termasuk menggunakan insektisida untuk membunuh nyamuk dewasa.
Selain itu pencegahan kembangbiak nyamuk dapat dilakukan melalui cara sederhana dan murah meriah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat seperti memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah, melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama, meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup, maupun memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar.
Beragam cara pengendalian DBD tersebut akan efektif dan jauh lebih efesien dalam mengurangi populasi nyamuk Aedes aegyfti. Namun ada persyaratannya, yakni jika hal itu dilakukan secara konsisten sepanjang tahun secara bersamaan - serentak di suatu wilayah -- lingkungan -- atau atau tempat tinggal.
Oleh karena itu, harus ada kewajiban seluruh lapisan masyarakat untuk turut peduli - berperan - dalam upaya mencegah penyebaran DBD dengan menjaga kebersihan lingkungannya masing-masing. Tanpa gerakan secara massal tersebut, upaya 3M plus kurang efektif mencegah penyebaran DBD.
Sayangnya, upaya ini sampai sekarang belum menghasilkan buah yang memuaskan. Terbukti nyamuk-nyamuk masih banyak sekali berseliweran disekitar kita, pun kasus kejadian DBD telah menelan para korban yang juga tidak sedikit jumlahnya.
Bagaimana dengan cara kabut fogging (pengasapan) yang seringkali dilakukan saat ditemukan kasus DBD di suatu tempat? Pemberantasan nyamuk melalui fogging tidak dianjurkan lantaran cara ini hanya berdampak sesaat, hanya membunuh nyamuk dewasa. Biayanyapun terbilang tidak efesien.
Pengasapan atau cara fogging terbentuk dengan mengubah campuran bahan kimia, umumnya obat pembasmi serangga sejenis insektisida yang ditambahkan air, sehingga menjadi asap atau kabut dengan mempergunakan mesin fogging. Walaupun takaran insektisida yang terkandung dalam asap sangat kecil dan efektif membunuh nyamuk dewasa - seperti produk spray pembunuh serangga yang dijual  bebas di pasaran - namun efek samping fogging terkadang malah merugikan kesehatan manusia, lantaran bahan kimia fogging terdiri dari beberapa campuran bahan kimia beracun.
Alih-alih ingin mencegah DBD, cara ini dalam jangka panjang terbukti sangat mencemari lingkungan dan pada akhirnya akan mencemari manusia. Fogging juga diduga akan membuat nyamuk malah menjadi semakin resisten atau kebal.