Sebelum berangkat ke sekolah saya biasa berpamitan kepada ke dua orang tua. Lalu saya mengeluarkan motor dari garasi di belakang rumah.
Sambil menunggu adik-adik yang akan berangkat bareng, saya menghangatkan motor.
Sebentar setelah itu saya berangkat bersama adik saya.
Biasanya saya berangkat ke sekolah bersama tiga adik dalam satu motor yang seorang SMP dan dua adik lagi masih SD, dan saya menyebutnya "tupat" (tumpuk empat)
Karena, ya! kami duduk berempat dalam satu motor, tetapi hari ini adik saya yang dua berangkat bersama Bunda.
Karena Bunda mau berbelanja ke-langganan-nya yang biasa dipanggil "Acih".
Yang Saya Lihat
Akhirnya saya berangkat duluan bersama adik saya yang SMP. Baru berjalan beberapa meter dari rumah, saya melihat orang-orang yang akan berangkat sekolah dengan berjalan kaki dan mereka ada yang masih SD dan ada juga yang SMP maupun SMA/MAN/SMK.
Nah, untuk yang SMP sampai SLTA sederajat mereka berjalan sampai kejalan raya untuk menemukan angkutan umum kurang lebih sekitar 1 km.
Semangat mereka bersekolah tidak diragukan lagi, dan Alhamdulilahnya saya diberi kesempatan untuk membawa motor ke sekolah.
Sehingga saya tidak berjalan kaki, walaupun terkadang bila motor lagi penting-pentingnya mau dipakai orang tua. Ya, saya terpaksa berjalan hingga saya menemukan angkutan umum.
Yang Saya Rasakan
Diperjalanan saya melihat orang gila dan dia berjalan dengan cara merangkak atau apalah yang pasti tangan dan kaki digunakan untuk berjalan.