"SEKTE WAHABIAH DI INDONESIA CLEAR AND PRESENTDANGER”
Pertanyaan sistematis tentang SEKTE WAHABIAH
dari Buku
ILUSI NEGARA ISLAM; Ekspansi Gerakan IslamTransnasional di Indonesia
Ada sebuah fenomena menarik dimana ada sebuah buku hasil riset, yang sangat kontroversial yang diterbitkan oleh Wahid Institut (secara implisit mewakili NU), Maarif Institut (secara implisit mewakili Muhammadiyah) dan Gerakan Bhinneka Tunggal Ika pada 2009, yang menuai protes dari kalangan (terutama garis keras) dan juga dukungan dari masyarakat Islam.
Anehnya, buku hasil riset tersebut hilang dipasaran hingga kini sampai muncul link unduhan gratis isi bukutersebut (http://www.bhinnekatunggalika.org/downloads/ilusi-negara-islam.pdf).
Ini menjadi lanjutan dari sikap Muhammdiyah dan PBNU dalam menyikapi gerakan Wahabi global di Indonesia. Masalah ini dianggap penting hingga dikeluarkan dokumen resmi yang meneguhkanpenyikapan tersebut dengan keluarnya : SKPP Muhammadiyah No 149/Kep/I.0/B/2006,untuk membersihkan Muhammadiyah dari Partai Keadilan Sejahtera dan Dokumen Penolakan Pengurus Besar NahdatulUlama (PBNU) terhadap Ideologi dan Gerakan Ekstremis Transnasional.
Karena buku itu panjang, maka penulis berusaha untuk menyajikan secara simple sehingga dapat dipelajarisubstansinya secara cepat dengan metode pertanyaan dasar APA, MENGAPA, SIAPA,BAGAIMANA, KEMANA tentang gerakan Wahabiah/Salafiah tersebut.
Semoga kita bisa mendapatkan sebuah pemahaman yang cukup substansial dan menjadi bekal pengetahuan kita untuk bersikap, terutama dalam memelihara keutuhan NKRI, menjaga Kebhineekaan Tunggal Ika an dan Pancasila.
"Apaitu Sekte Wahabi / Salafi"
Secara umum, Wahabi sebenarnya bertentangan dengan semangat Islamsendiri. Tabi‘atnya yang keras, suka memvonis musyrik, kafir, dan murtadterhadap sesama Muslim, serta aksi-aksi destruktif yang gemar mereka lakukanadalah bukti yang sulit dito lak. Perbuatan mereka seutuhnya bertentangandengan pandangan para ulama Aswaja seperti ditegaskan dalam kaedah fiqh bahwa,menolak kerusakan, kekacauan, kekejaman dan semacamnya (maf sadah) harus lebih didahulukan daripada mewujudkan kesejahteraan(dar' al-mafasid muqaddam 'ala jalbal-mashlalih). Dalam hal ini, Wahabi justru gemar melakukan maf sadahdemi —menurut mereka—mewujudkan mashlahah (versi Wahabi). (h.72)
Pemahaman ekstrem, kaku, dan keras Ibn ‘Abdul Wahab, yang terus dipeliharadan diperjuangkan para pengikutnya (Wahabi) hingga saat ini, adalah hasil daripembacaan harfiah atas sumbersumber ajaran Islam. Ini pula yang telah menyebabkandia menolak rasionalisme, tradisi, dan beragam khazanah intelektual Islam yangsangat kaya.(h.63)
"MENGAPA sekte Wahabi berbahaya"