Mohon tunggu...
Adelia Kusuma Wardhani
Adelia Kusuma Wardhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa pendidikan kimia

Mengisi hari-hari dengan tugas kuliah dan hal-hal baru di berbagai bidang untuk terus meningkatkan daya pikir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Al-Quran dan Sejarah Panjang Pembuatannya

8 Mei 2022   22:10 Diperbarui: 11 Mei 2022   18:29 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

2. Memuliakan Nabi dan menunjukkan sifat lemah lembut kepada beliau

Allah baik padanya. Ada rahasia ilahi dalam pemberian ayat Al-Quran secara berangsur-angsur. Jika Al-Quran digambarkan oleh Allah sebagai `qawulan tsaqla` (perkataan/wahyu yang kompleks) turun sekaligus, tentunya jiwa Nabi Saw. tidak cukup kuat menerimanya. Sebab ayat yang turun dari waktu ke waktu begitu besar dan dahsyat isi maknanya, terutama ayat-ayat yang mengungkapkan masalah penyiksaan. 

3. Agar dapat berangsur-angsur menetapkan hukum 

Hal ini jelas bagi mereka yang menelusuri sejarah pensyari'atan hukum Islam pada zaman Nabi Muhammad. Pada hal itulah letak Syariah Islam karena bangsa yang ingin dirubah oleh Nabi kala itu bukan bangsa yang lemah lembut dan suka terhadap reformasi. Sebaliknya, bangsa itu adalah bangsa yang keras kepala dan telah mewarisi sifat penyembahan berhala secara turun-temurun dan telah berakar kuat di dalam sanubari mereka. Bangsa inilah yang menjadi bangsa secara bertahap hendak diairi jiwanya dengan sinar Ilahi. 

Tentu saja untuk menanamkan dan memantapkan aqidah tauhid tersebut secara terintegrasi membutuhkan waktu yang lama. Memang, cara Nabi mengubah karakter bangsa Arab telah sesuai dengan yang digariskan oleh Allah swt. 

4. Untuk mempermudah menghafal Al-Quran

Dengan cara Al-Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, bagi umat Islam pada masa Nabi juga ada faedahnya, yaitu memudahkan menghafalnya. Khususnya bagi para sahabat yang mengikuti dari dekat turunnya ayat demi ayat dari malaikat Jibril.

5. Sebagai koreksi terhadap kesalahan-kesalahan atau mengikuti peristiwa-peristiwa pada waktu terjadinya

Sering kali umat Islam menghadapi persoalan kemasyarakatan maupun keagamaan. Pedomannya dari wahyu yang turun adalah solusi dari peristiwa atau masalah. Jadi, terdapat masalah dahulu, lalu wahyu turun untuk menjelaskan bagaimana jalan keluarnya. Selain itu, ada pula wahyu yang turun dengan tujuan untuk memperbaiki kesalahan yang dilakukan oleh sahabat nabi dengan maksud hal yang serupa tidak akan terulang lagi dan akan menjadi pedoman bagi umat sepanjang masa.

6. Sebagai bukti bahwa firman yang diucapkan nabi Muhammad berasal dari Allah

Al-Qur'an yang para umat Islam baca dari awal sampai akhir merupakan rangkaian firman yang tak mungkin diciptakan oleh manusia, termasuk Nabi Muhammad sendiri, juga oleh Jibril atau makhluk apapun. Hal ini karena begitu halus susunan kalimat-kalimatnya, begitu indah uslubnya, begitu kuat hubungan makna dan lafalnya satu sama lain, serta saling melengkapi dan saling menyempurnakan. Mulai dari penggunaan huruf alif sampai ya' sebagai huruf terakhir, semuanya mengandung i'jaz, sehingga ia merupakan suatu rangkaian yang menakjubkan dan tidak bisa diputus-putus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun