Mohon tunggu...
Adelia TriEka
Adelia TriEka Mohon Tunggu... Freelancer - Pengelana

Amuk itu adalah Angkara dungu yang gemar memangsa hati

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kujual Cintaku Sebanyak Takdir Menyiratkan Kematian

23 Januari 2020   16:54 Diperbarui: 23 Januari 2020   17:11 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: flowerweb.com

"Aljero, mana ayahmu?" 

"Sudah berada di tempat, Pak Yos."

Pandangan mata tak berkutik beberapa saat sampai, tubuh Aljero sudah tidak lagi terlihat.

"Borjois! Ada apa ini? Ayo segera kelantai dua. Sudah waktunya."

"Ya, Bu." 

Matanya nampak begitu serius dan sangat cemas. Mungkin karena rasa takut miskin kembali, apabila pernikahan ini tidak pernah terjadi.

Masuk ke dalam ruangan dan duduk di dekat calon suami, yang usianya jauh lebih tua dua puluh tahun.

"Bacalah kontrak ini sebelum menandatanganinya." Kata pengacara.

"Tidak usah! Tandatangani saja," kata ibu dengan penuh semangat.

Kubaca perlahan-lahan dan berhenti di sebuah kalimat yang paling menyedihkan.

"Pihak A tidak bisa menuntut haknya sebagaimana layaknya istri kepada pihak B. Sedangkan pihak B memiliki seutuhnya kehidupan pihak A tanpa kompromi. Apabila melanggar, maka semua kesepakatan di atas kembali lagi kepada pihak B tanpa terkecuali."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun