Mohon tunggu...
Adelia TriEka
Adelia TriEka Mohon Tunggu... Freelancer - Pengelana

Amuk itu adalah Angkara dungu yang gemar memangsa hati

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kujual Cintaku Sebanyak Takdir Menyiratkan Kematian

23 Januari 2020   16:54 Diperbarui: 23 Januari 2020   17:11 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: flowerweb.com

"Pak, aku bersedia mundur. Apapun sangsinya, aku bersedia menanggung semuanya."

"Bagaimana dengan menikmati tubuhmu selama dua hari, tanpa sepeserpun uang dan semua harta yang kujanjikan?"

"Demi kebahagiaan Aljero, aku menerimanya."

Ibu tiba-tiba pingsan, Aljero hanya memandang wajahku tanpa kedip sambil berkata, "ayah, tidak! Dia milikku." Pisau tajam yang dibawanya dari rumah menembus jantung dan membuat tubuhnya tumbang ke lantai.

Pisau penuh darah kuambil dan menyuruh Aljero pergi dari gedung itu. Sejam kemudian aku dibawa ke kantor polisi dan ditahan di dalam sel. Namun ketika jauh malam, dosen menemuiku dan berkata, "Jois, kau harus kunikmati saat ini juga. Semua kontrak sudah dilanjutkan ibumu dan sudah semuanya ditandatangani. Mulai sekarang hidupmu adalah untukku."

Tubuhku tiba-tiba lemas dan tidak sadarkan diri. 

Esoknya terkejut dengan penglihatan didepan mataku. Apartemen yang dijanjikan sudah ditempati. Ruangan yang sepi dan dingin mulai mewarnai hidupku mulai saat ini. 

"Sayang ...."

Dosen memelukku dari belakang dan membisikkan kata-kata manis.

"Borjois, semalam menyenangkan sekali. Ternyata kau lebih hebat dari istriku padahal kau baru pertama kalinya merasakan betapa nikmatnya cinta kita."

Sebenarnya aku tidak memahami apa maksudnya. Ketika mencoba menanyakan perihal ini, tiba-tiba ibu datang dengan wajah yang berseri dan begitu segar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun