Terdapat beberapa kekeliruan manusia abad ini tentang agama, yaitu: ' '
o Menurut kebanyakan orang, "agama" (mencari agamayang benar) adalah permasalahan gaib atau sebuah dogma yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya secara ilmiah atau logika berpildr modern.
0 Manusia merasa tidak lagi membutuhkan agama karena agama telah kehilangan fungsinya ketika ilmu pengetahuan alam dan sosial telah berkembang sedemikian pesat. Mereka
menyatakan: Pada masa lalu manusia tidak mampu Huang. ungkapkan fenomena-fenomena alam yang dihadapinya oleh karena itu manusia mencari jalan keluamya dan mengatakan perbuatan tersebut adalah perbuatan Tuhan. Sedangkan pada masa sekarang semua masalah fenomena alam tersebut telah terjawab oleh manusia tidak lagi membutuhkan agama atau Tuhan untuk menyandarkan diri, sebagaimana yang dikatakan oleh Friedrich N eitzsche dan Marice Dirac.
o Sesungguhnya apabila ilmu pengetahuan kita jadikan sebagai sebuah pemikiran yang berdiri sendiri, terpisah dari agama, maka ia akan menjadi nihil sama sekali bagi manusia dan kemanusiaan!
Di antara sebab dominan kekeliruan tersebut adalah:
o Para pemikir telah mengalami pengalaman pahit dalam agama (terkhusus Yahudi dan Kristen) yang tidak lagi sesuai dengan logika berpikir modern. Sangat disayangkan mereka begitu cepat mengambil keputusan untuk meremehkan agama, kalau tidak anti agama sama sekali, lalu dengan mudah pula mereka membuang pemikiran tentang Tuhan secara mutlak. Dan sangat disayangkan pula, hanya dengan satu sampel (agama) dalam sekian banyak populasi (agama), mereka telah meletakkan postulat dasar yang dianggap telah terbukti kebenarannya. Demikianlah contoh, sebuah pernyataan kalangan ilmiah yang tidak ilmiah!Â
Menggeneralisir hukum yang mereka dapat pada satu agama untuk diterapkan pada semua agama! Apa yang dibanggakan para ilmuan itu? Mereka hanya menemukan buku panduan mesin canggih lalu mengingkari pembuat adanya mesin! Kedudukan terhadap hukum (science) dengan manusia purba, tiada ada bedanya, tidak lebih dari sekedar penonton! Nampaknya manusia purba lebih cerdas dari manusia modern memandang fenomena alam. Setelah mereka Allah bukakan sedikit kran "buku panduan" mesin-Nya, dengan serta-merta mereka ingkar pada-Nya. (Lihat QS. Yunus: 24)
o Manusia abad ini, kembali seperti Ibrahim saat ia belum menjadi Rasul, bedanya Ibrahim sampai pada sebuah kesimpulan bahwa tidak ada jalan untuk mengetahui Tuhan kecuali dengan Tuhan.
Mereka telah menjadikan kegagalan dan pengalaman pahit mereka bersama "satu" agama dan beragama sebagai tolok ukur dalam memandang agama lain dan juga dalam memandang agama yang benar. Sedangkan agama yang benar (Islam) dapat dibuktikan dengan ilmu pengetahuan modem dan logika berpikir ilmiah.Â
Apakah manusia sudah mengkaji agama secara mendalam sebagaimana mereka serius pada ilmu alam, sosial, dan humam'ora? Jawabannya "belum" dan "tidak mau" dengan alasan risih dan memancing permusuhan sesama manusia! Manusia modern yang merasa liberal dalam dunia bebas berpikir temyata menutupi diri untuk masalah yang paling esensi ini. Sedangkan masalah kebebasan perilaku termasuk perilaku kelainan seksual mereka berikan pemjldran bebas sebebas-bebasnya selu'ngga sulit membedakan antara manusia dengan hewan!