Ekpyrosis adalah kebijakan Stoikisme yang menyatakan bahwa individu harus mengembangkan kebijakan untuk mengakui dan mengadaptasi ke perubahan, baik itu dalam kehidupan matahari atau bahasa seseorang.
5. Virtue (Watak)
Virtue dalam Stoikisme adalah karakteristik yang memungkinkan individu untuk menghadapi tantangan kehidupan dengan kebijakan yang seimbang dan tidak mempengaruhi pada perubahan keadaan diri. Beberapa virtues yang penting dalam Stoikisme meliputi kebijakan, kecantuman, kemudian, dan ketabahan.
6. Sympatheia (Simpati Alam Semesta)
Sympatheia adalah sentimen yang merasa bahagia untuk bahagia orang lain dan menciptakan kesamaan dan emosi positif. Stoikisme menyatakan bahwa individu harus mengembangkan simpati alam semesta untuk menghadapi tantangan kehidupan dan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.
Hadits-Hadits Mengenai Filsafat Stoikisme
Stoikisme dalam penerapannya sama sekali tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Konsep mampu mencapai sesuatu juga umum dalam Islam. Ini bukanlah pertentangan antara Islam dan stoikisme; pada kenyataannya, logika Stoikisme tampaknya ditopang oleh ajaran Islam dan diarahkan di bawah naungan Allah. hal ini dibuktikan dengan adanya hadis-hadis yang memiliki relevansi dengan konsep filsafat stoikisme. Di antara nilai-nilainya yang memiliki interkoneksi dengan hadis nabi adalah sebagai berikut: kendali emosi, mencapai ketenangan pikiran dan kedamaian dalam menghadapi situasi apapun, terlepas dari perubahan yang terjadi di sekitar kita.
Pengendalikan pikiran agar lebih positif
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : “يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى: أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي..”
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu beliau berkata, telah bersabda Rasulullah shollallahu’alaihi wasallam, “Telah berfirman Allah Subhanahu wa ta’ala, ‘Aku adalah sebagaimana prasangka hambaku kepadaku, dan Aku bersamanya ketika dia mengingatku..” (HR. Bukhori dan Muslim).
Hadits ini merupakan hadis qudsi. Hadits qudsi sendiri adalah hadis yang berisi wahyu Allah SWT yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW, tetapi dirawikan oleh Nabi dengan kata-kata sendiri. Hadits qudsi adalah hadis yang berisi firman Allah SWT yang redaksinya diungkapkan oleh Nabi Muhammad SAW.