Mohon tunggu...
Achmad Rizal
Achmad Rizal Mohon Tunggu... -

mencintai nusantara saja. not indonesia!

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Sekilas : Nusantara Jaya Dwipa - NKRI 7 Menuju Indonesia Baru Indonesia Hebat

24 Agustus 2014   09:01 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:43 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Sekilas Perjalanan Nusantara

Nusantara adalah bangsa yang besar dan memiliki sumber daya alam yang melimpah dibandingkan negara – negara maju di kawasan Uni Eropa . Namun pada kenyataannya, nusantara dengan segala kekayaan alamnya belum-lah mampu menjadi negara maju yang makmur di dunia . Nusantara pada zaman ini menghadapi sebuah perjalanan demokrasi yang begitu sangat dilematis dan seakan tak berkesudahan .
Pada zaman ini semua yang bernyawa seakan tidak lagi ada harganya . Zaman ini adalah zaman bolak-balik . Presiden pertama Republik Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaan di tanah nusantara dan membebaskan tanah nusantara jaya dwipa dari belenggu penjajahan asing, membawa nusantara menuju gerbang kemerdekaan yang diakui oleh masyarakat internasional sebagai ‘Negara Kesatuan Republik Indonesia’ .

Lakon Nusantara pada awal masa pemerintahan pertama disuguhkan dengan gejolak peperangan . Perebutan kekuasaan terus dilakukan pihak asing, walaupun nusantara telah merdeka menjadi NKRI yang berkedaulatan . Perebutan kekuasaan antara pihak asing dengan rakyat indonesia terjadi beberapa kali di masa pemerintahan Presiden Soekrno di tanah nusantara akibat pihak asing yang masih tidak menerima kemerdekaan tanah nusantara ini sebagai Negara yang berdaulat penuh . Sebuah fase yang harus dihadapi di awal penetasan nusantara yang masih terpenjara. Walaupun demikian, namun nusantara di awal penetasannya telah mampu dan dapat berkiprah di kancah perpolitikan International, Presiden Soekarno sebagai negarawan membantu negara-negara yang belum merdeka untuk mencapai kemerdekaannya dan menginspirasi para pejuang kemerdekaan di negara lain untuk mendeklrasikan kemerdekaannya . Semua itu adalah perjalanan bangsa yang membanggakan sebagai sebuah negeri yang telah memiliki keberanian melakukan peletakan batu pertama menuju gerbang pembangunan nusantara, menciptakan gelora dan semangat kemerdekaan sebagai hak segala bangsa , sebagaimana yang telah dicita-citakan dalam butir butir arah perjalanan bangsa di dalam Pancasila maupun UUD’45 .

Presiden Kedua membawa nusantara pada arah pembangunan , membangun nusantara menjadi negara yang mampu melakukan ekspor pangan . Namun, keadaan berbalik ketika arah pembangunan terlalu dipaksakan sehingga pemerintah harus mengambil langkah berhutang dengan pihak IMF untuk melancarkan project-project membangun negeri .
Harga barang kebutuhan pokok menjadi tak menentu, nusantara pun mengalami krisis moneter akibat nilai tukar rupiah yang merosot tajam di tahun pengunduran diri Presiden Soeharto 1998 . Arah pembangunan dengan metodologi berhutang dengan bunga tinggi telah membuat nusantara seakan tak menentu. Asset negara digadaikan, dan generasi penerus bangsa kebingungan bagaimana nasib bumi nusantara kedepan. Peminjam hutang ( IMF ) bapak pembangunan, turun tahta, akibat moneter terpuruk .

Era pembangunan berakhir . Formasi pemerintahan yang lama telah menjadi ladang subur bagi para mavia project anggaran . Maka, bergantilah Era dengan dicetuskannya Era Reformasi sebagai point penting yang perlu dilakukan oleh negara . Presiden ketiga BJ Habibie yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden Suharto, meneruskan pemerintahan, melakukan reformasi pemerintahan, dan harus kehilangan Timor-Timur dalam pemerintahannya .

Pemilu presiden kembali dilakukan setelah 32 tahun pemerintahan Suharto . KH. Abdurahman Wahid naik tahta menggantikan Presiden Bj Habibie . Untuk pertama kalinya dalam sejarah NKRI, seorang dari kalangan Cendekiawan Kyai naik tahta di kursi kepresidenan . Namun ia bukan kyai biasa, melihat bangsa dengan mata hatinya . Menyambung kembali hubungan dengan negara-negara yang telah kabur dan lari dari nusantara akibat Krisis Moneter dan trauma pasca tragedi kerusuhan Mei’98 yang terjadi pada masa tahun terakhir Pemerintahan Presiden Kedua , Presiden Soeharto . Hubungan dan kepercayaan dunia International kembali pulih perlahan , Gusdur telah dengan sangat baik meletakkan kembali dan menumbuhkan kembali Kebhinekaan yang telah luntur sebagai ideologi pemersatuan bangsa, setelah nusantara terpecah belah akibat kerusuhan Mei’98 . Karena semangat kebhinekaannya, beliau pun disebut-sebut sebagai Guru Bangsa . Sebuah Julukan dan gelar yang memang pantas dilekatkan kepada seseorang yang telah mengobati luka akibat perpecahan yang terjadi di dalam tubuh bangsa .
Pemerintahan selanjutnya dipimpin oleh satu-satunya wanita pertama yang untuk pertama kalinya menduduki kursi kepresidenan, yaitu Putri Presiden Pertama Ir. Soekarno , Megawati Soekarnoputri . Yang akhirnya naik tahta menggantikan kepemerintahan Presiden KH. Abdurahman Wahid .

Presiden Megawati Soekarnoputri, sebagai Ibu bangsa sekaligus pemimpin negara, harus membawa nusantara ke arah yang lebih baik . Namun pada kenyataannya, Nusantara tetap belum mampu menjadi negara yang makmur apalagi menjadi negara maju di dunia . Kasus korupsi semakin merajalela dan seakan tidak ada jera dilakukan oleh para elite politik kekuasaan . Lima tahun berakhir dengan mengecewakan, karena beberapa kebijakan yang dilakukan pemerintah seakan tidak mendukung dan melindungi rakyat jelata dan harus menjadi pil pahit perjalanan nusantara di era pemerintahan Presiden Megawati .

Pada era selanjutnya, Wakil Presiden pada saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya terpilih dalam pemilu, SBY naik tahta dan berusaha menjaga kestabilan negara . Pemberantasan korupsi menjadi hal menarik semasa pemerintahan beliau . Untuk memberantas korupsi, KPK dibentuk dan berperan aktif dalam pemberantasan korupsi, sejumlah nama bahkan menteri berhasil ditangkap dan dijadikan tersangka kasus korupsi uang negara .

Sekian banyak tahta, namun Nusantara belum mampu menjadi poros dunia . Apakah yang sebenarnya salah dengan sistem di nusantara, serta apa yang seharusnya dilakukan untuk melakukan Revolusi yang tepat untuk memajukan negara ini? . Kita telah berganti masa dan semua rakyat indonesia menanti . Akan kemanakah Falsafah Pancasila hendak dibawa bila ‘negara’ hanya menjadi alat bagi mereka yang hanya mementingkan Egaliter kekuasaannya?

Untuk menjawab semua itu , maka hadirlah dan tersajilah buku ini yang akan membahas semua teknis tentang bagaimana seharusnya Nusantara untuk supaya segera siap melakukan sebuah lompatan besar menjadi negara berkeadilan dan makmur di dunia .
***

2. NKRI Perlu Poros Baru Perjalanan Bangsa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun