Keunggulan Bersaing (Z)
Variabel ini diartikan sebagai nilai yang ditawarkan pada pelanggan/ konsumen yang di mana nilai tersebut memiliki keunggulan daripada pesaingnya (Kotler dan Amstrong, 2003). Agar nilai yang diciptakan dapat meningkatkan keunggulan bersaing, perusahaan harus memberikan kepuasan pada pelanggan atau konsumen. Misalnya, pelayanan prima, produk berkualitas tinggi, keluhan pelanggan, dan produk inovatif. Dan untuk memimpin pasar, harus mampu membawa produk baru ke pasar lebih cepat dari pesaing. Dengan perkembangan yang pasar saat ini semakin banyak pesaing bisnis yang memunculkan banyak inovasi-inovasi baru juga, karena itu perusahaan dituntut untuk mampu dalam berinovatif dalam menjaga mengembangkan produk dan sampai dengan hubungan dengan konsumen yang dikelola dengan baik. Li et al (2006) menyatakan keunggulan bersaing merupakan kemampuan organisasi untuk menciptakan posisi unggul atas pesaing dan dapat mempertahankannya. Keunggulan bersaing terdiri dari kemampuan perusahaan dalam memungkinkan organisasi untuk memiliki suatu keunggulan atas pesaingnya. Keunggulan bersaing memiliki lima indikator yaitu:
Price (harga)
Quality (Kualitas)
Delivery Dependability (keandalan pengiriman)
Product innovation (inovasi produk)
Time to Market
Kinerja Perusahaan (Y)
Kinerja adalah suatu pencapaian perusahaan, dan pencapaian hasil tersebut dapat manaikkan nilai perusahaan. Perusahaan biasanya menentukan standar yang ditetapkan dalam mencapai tujuannya. Misalnya kinerja akan selalu dievaluasi dan dinilai apakah kinerja perusahaan sudah sejalan dengan tujuannya. Menurut Li et al (2006), mengukur kinerja adalah:
Kinerja non-keuangan(Operasional, Pemasaran, SDM)
Kinerja keuangan