Â
- Keunggulan Bersaing
Kotler dan Armstrong (2006), berpendapat, bahwa untuk menciptakan keunggulan di pasar, perusahaan harus memiliki suatu nilai lebih daripada para pesaingnya atau juga memiliki keunikan. Dengan begitu perusahaan akan memiliki keunggulan bersaing. Dalam upaya untuk mencapai keunggulan bersaing, perusahaan memerlukan strategi kompetitif dasar yaitu (Kotler dan Armstrong, 2006):
Biaya rendah secara keseluruhan (Low Cost)
Strategi ini mengupayakan agar biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam produksi dan distribusi diminimalisir tanpa harus mengurangi kualitas produk. Hal ini dilakukan supaya harga jual bawang bisa lebih terjangkau bagi pelanggan, tentunya hal ini bisa menjadi sebuah keunggulan bersaing, karena keunggulan dalam harga yang terjangkau bagi pelanggan dapat memenangkan persaingan.
- Diferensiasi
Strategi ini adalah upaya dalam menciptakan keunikan pada produk serta pelayanan yang dihasilkan perusahaan. Keunikan tersebut menjadi pembeda dengan pesaing lainnya dan jika ditambah kualitas yang baik, hal ini akan menjadi keunggulan perusahaan dalam memimpin pasar.
- Fokus
Memfokuskan pada segmen yang memiliki potensi paling bermanfaat bagi perusahaan, dengan pelayanan terbaik bagi segmen tersebut.
Li et al (2006), dalam bukunya berpendapat, bahwa keunggulan bersaing merupakan kemampuan perusahaan dalam menciptakan posisi yang unggul daripada pesaingnya. Kemampuan tersebut terdiri dari upaya perusahaan dalam menciptakan nilai yang lebih bagi pelanggan dibandingkan pesaingnya. Hal ini memiliki indikator yang dapat mengukurnya, yaitu:
- Harga
Kotler (2005) berpendapat, bahwa harga didefinisikan sebagai pertukaran nilai antara perusahaan dan pelanggan untuk suatu manfaat dari barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Harga tersebut menjadi pengorbanan ekonomi bagi pelanggan demi manfaat yang ditawarkan barang atau jasa dari perusahaan. Keunggulan atas harga dapat diukur dari keuntungan yang didapat perusahaan dari pertukaran dengan pelanggan, dengan harga jual yang lebih tinggi daripada biaya yang dikeluarkan perusahaan dan di tambah kualitas dianggap pelanggan sepadan dengan pengorbanan ekonomis yang dilakukan dari pertukaran tersebut.
- Kualitas
Yamit (2011), beliau berpendapat bahwa, suatu produk yang berkualitas itu adalah produk yang memiliki fungsi atau penggunaan yang manfaatnya sepadan dengan harganya. Penting bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas produknya, baik nilai produknya ataupun perusahaan itu sendiri. Dengan kualitas barang atau jasa yang baik, akan dapat menentukan tingkat kepercayaan pelanggan, maka dari itu meningkatkan kualitas sangat penting agar selalu memenuhi ekspektasi dan harapan pelanggan.
- Inovasi
Amabile et al (1996) berpendapat bahwa, inovasi merupakan suatu konsep yang luas dalam menciptakan fungsi dikembangkan dari produk, sistem atau proses pada kegiatan produktif perusahaan, inovasi ini muncul dari kreativitas perusahaan untuk memunculkan ide-ide baru merupakan. Inovasi bisa menjadi salah satu daya tarik pada produk dan perusahaan bagi pelanggan, juga menjadi penentu dalam menjaga kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan. Keadaan pasar juga menjadi pendorong perusahaan untuk selalu kreatif dalam berinovasi karena permintaan dan kebutuhan pelanggan kan semakin luas serta persaingan bisnis yang semakin ketat dan luas. Jadi pengembangan dan inovasi harus terus dilakukan perusahaan untuk memenuhi kepuasan pelanggan.
- Time to market
Menurut Regina dan Devie (2015), Time to market merupakan kemampuan perusahaan dalam meluncurkan produk baru ke pasar dan perusahaan memiliki keunggulan dalam hal kecepatan untuk masuk ke pasar daripada pesaingnya. Hal ini menjadi keunggulan karena jika produk bisa sampai ke pasar lebih cepat, maka produk tersebut akan lebih diperhatikan oleh pelanggan. Apalagi jika produk tersebut belum tersedia di pasar, hal ini akan menjadi peluang untuk dapat unggul dalam memimpin pasar. Diperlukannya perencanaan strategi yang baik bagi perusahaan agar bisa bergerak cepat dalam memanfaatkan peluang tersebut.
- Delivery dependability