Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Cerpen | Rembulan dalam Stoples Kaca

23 Mei 2020   01:01 Diperbarui: 23 Mei 2020   01:12 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pexels.com/LUIZCLAS

Semoga orang-orang tidak berselisih lagi karena Bang Toyib telah memasukkan hilal dalam stoples. Siapa yang ingin melihat hilal tinggal menyodorkan stoples kaca berisi hilal, "Nih, lihat...!"

"Apakah hilal bisa dimasukkan stoples kaca, Mak?"

"Emak tidak tahu, Nak."

"Apakah rembulan bisa diambil lalu dimasukkan stoples kaca?"

"Entahlah, Nak. Semoga Bapak berhasil memasukkan hilal dalam stoples kaca," ucap Marsiti sambil berpaling dari hadapan anak-anak. Matanya basah.

Abang di mana? bisik Marsiti. 

Tiga kali puasa, tiga kali lebaran Abang tak pernah pulang. Sepucuk surat pun tak datang.*

"Bapak sekarang sedang apa ya, Mak?"

"Iya, Mak, Bapak sekarang sedang apa ya?"

Sadar-sadarlah abang. Ingat anak istrimu. Cepat-cepatlah pulang. Semua rindukan dirimu.*

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun