Keempat, mengapa program Muatan Lokal Keagamaan dan Pendidikan Diniyah tidak dikerjasamakan dengan masyarakat?Â
Sejumlah Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) dan Madrasah Diniyah yang tersebar di desa dan kecamatan merupakan potensi pendidikan nonformal yang perlu dioptimalkan.
Praktisnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama Kab. Jombang bekerja sama untuk menandatangani keputusan bahwa syarat mendaftar dari SD/MI ke SMP/Mts atau SMP/Mts ke SMA/Aliyah menyerahkan Ijazah Lulus dari TPQ atau Madrasah Diniyah.Â
Juklak atau juknis pelaksanaannya bisa disosialisasikan secara bertahap kepada lembaga nonformal tersebut.
Bisa dibayangkan, kehidupan Jombang sebagai Kota Santri seusai peserta didik pulang dari sekolah, lebih bergairah. Pada sore hari, di pelosok-pelosok kampung, anak-anak berangkat mengaji.
Suasana di kota santri
Asik senangkan hati
Suasana di kota santri
Asik senangkan hati
Tiap pagi dan sore hari
Muda mudi berbusana rapi
Menyandang kitab suci
Hilir mudik silih berganti
Pulang pergi mengaji
Pulang pergi mengaji
(Lirik lagu "Kota Santri")
Namun, faktanya, sekolah melalui egoisme kebijakan lokal pemimpinnya, justru "membunuh" gairah belajar anak-anak yang digerakkan oleh masyarakat di lingkungan terdekatnya.
Sekolah menjadi seperti "Pegadaian" yang menyelesaikan masalah tanpa masalah. Padahal, yang terjadi justru sebaliknya: sekolah menyelesaikan masalah dengan menambah masalah.[]
Jagalan, 8 Jan 2020