Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kurikulum Muatan Lokal Keagamaan, Antara Utopia dan Egoisme Pendidikan

8 Januari 2020   13:16 Diperbarui: 10 Januari 2020   12:28 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keempat, mengapa program Muatan Lokal Keagamaan dan Pendidikan Diniyah tidak dikerjasamakan dengan masyarakat? 

Sejumlah Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) dan Madrasah Diniyah yang tersebar di desa dan kecamatan merupakan potensi pendidikan nonformal yang perlu dioptimalkan.

Praktisnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama Kab. Jombang bekerja sama untuk menandatangani keputusan bahwa syarat mendaftar dari SD/MI ke SMP/Mts atau SMP/Mts ke SMA/Aliyah menyerahkan Ijazah Lulus dari TPQ atau Madrasah Diniyah. 

Juklak atau juknis pelaksanaannya bisa disosialisasikan secara bertahap kepada lembaga nonformal tersebut.

Bisa dibayangkan, kehidupan Jombang sebagai Kota Santri seusai peserta didik pulang dari sekolah, lebih bergairah. Pada sore hari, di pelosok-pelosok kampung, anak-anak berangkat mengaji.

Suasana di kota santri
Asik senangkan hati
Suasana di kota santri
Asik senangkan hati

Tiap pagi dan sore hari
Muda mudi berbusana rapi
Menyandang kitab suci
Hilir mudik silih berganti
Pulang pergi mengaji
Pulang pergi mengaji

(Lirik lagu "Kota Santri")

Namun, faktanya, sekolah melalui egoisme kebijakan lokal pemimpinnya, justru "membunuh" gairah belajar anak-anak yang digerakkan oleh masyarakat di lingkungan terdekatnya.

Sekolah menjadi seperti "Pegadaian" yang menyelesaikan masalah tanpa masalah. Padahal, yang terjadi justru sebaliknya: sekolah menyelesaikan masalah dengan menambah masalah.[]

Jagalan, 8 Jan 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun