Aktivitas fisik adalah bagian alami dari kehidupan sehari-hari leluhur kita. Mereka berburu hewan untuk makan, merawat kebun, membangun rumah sendiri, dan berjalan ke mana pun mereka pergi.Â
Dalam dunia kita yang benar-benar modern, kita mengendarai mobil ke tempat kerja, duduk di belakang meja sepanjang hari, menyetir mobil saat pulang, dan bersantai di atas kursi malas. Kita hampir sepenuhnya tidak menggunakan tubuh sepanjang hari. Ini adalah kabar buruk bagi otak kita---dan juga bagi perut, pantat, serta punggung kita.
Jika menginginkan otak dan tubuh yang sehat, Anda harus bangkit dan bergerak! Olahraga adalah satu-satunya hal paling penting yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan fungsi otak dan mempertahankan keremajaan tubuh. Tak peduli Anda berusia 6 tahun atau 96 tahun, olahraga berperan seperti air mancur awet muda.
Cara Olahraga Melejitkan Otak Anda
Peran olahraga bagi otak seperti obat alami. Olahraga memperbaiki kemampuan jantung memompa darah ke seluruh tubuh, yang meningkatkan aliran darah ke otak. Peningkatan aliran darah sama dengan memasok lebih banyak oksigen, glukosa, dan gizi ke otak, yang memperbaiki fungsi otak secara menyeluruh. Cara olahraga menguntungkan otak benar-benar luar biasa.
Berikut ini sebagian dari yang bisa dilakukan olahraga bagi otak dan tubuh Anda:
1. Olahraga meningkatkan pertumbuhan sel otak baru.
Aktivitas aerobik yang meningkatkan denyut jantung untuk periode waktu yang lebih lama memompa barin-derived neurotrophic factor (BDNF), yakni senyawa kimia yang berperan dalam neurogenesis, atau pertumbuhan sel otak baru.Â
Bayangkan BDNF sebagai semacam pupuk ajaib bagi otak Anda. Ketika Anda berolahraga, otak menumbuhkan sel-sel baru. Apabila otak Anda tidak menghasilkan sel baru sebanyak sel yang hilang, penuaan terjadi.
Banyak penelitian terhadap tikus percobaan di laboratorium menunjukkan bahwa olahraga menghasilkan sel-sel otak baru di lobus temporal (berperan dalam ingatan) dan korteks prefrontal (berperan dalam perencanaan dan penilaian). Sel-sel baru ini bertahan selama kurang lebih empat minggu, kemudian mati jika tidak dirangsang kembali.Â
Dengan demikian, olahraga perlu dilakukan secara rutin untuk mendorong pertumbuhan sel baru dalam otak. Itulah alasan orang yang pergi berolahraga kemudian pergi ke perpustakaan menjadi lebih pintar daripada orang yang hanya pergi berolahraga.
2. Olahraga meningkatkan kecerdasan pada semua usia.
Berapa pun usia Anda, olahraga memperbaiki ingatan, kemampuan untuk berpikir jernih, dan kemampuan untuk merencanakan sesuatu. Ada jauh lebih banyak bukti bahwa olahraga melejitkan kekuatan otak.Â
Pada tahun 2005, California Department of Education (CDE) menerbitkan sebuah penelitian yang membandingkan hubungan antara kebugaran fisik dan prestasi akademis. Penelitian tersebut mengungkap bahwa siswa di kelas lima, tujuh, dan sembilan dengan tingkat kebugaran tertinggi juga memperoleh nilai terbaik pada ujian standar membaca dan matematika.
Pada jurnal Pediatrics edisi 2005, sebuah kelompok yang beranggotakan 13 peneliti menerbitkan hasil sebuah kajian berskala besar terhadap 850 penelitian tentang pengaruh olahraga pada generasi muda bangsa. Kelompok tersebut menyimpulkan bahwa untuk kinerja akademis optimal, anak-anak usia sekolah sebaiknya mengikuti olahraga menengah hingga berat selama satu atau beberapa jam setiap hari, yang mencakup beragam aktivitas fisik.
Penelitian lainnya, yang diterbitkan dalam Brain Research, menemukan bahwa remaja berumur 13 dan 14 tahun yang bugar secara nyata memperlihatkan kemampuan memproses kecerdasan yang lebih baik daripada teman sebaya mereka yang lebih suka bermalas-malasan di sofa.Â
Menggerakkan tubuh juga melindungi struktur ingatan jangka pendek dalam lobus temporal (hipokampus) dari kondisi stres yang tinggi. Stres menyebabkan kelenjar adrenal memproduksi hormon kortisol secara berlebihan, yang terbukti membunuh sel dalam hipokampus dan mengganggu ingatan.
3. Olahraga memperbaiki suasana hati.
Mereka yang rajin berolahraga secara umum merasa lebih segar daripada mereka yang menjalani gaya hidup tanpa olahraga. Memompa jantung berarti memudahkan lebih banyak asam amino pengatur suasana hati alami, L-triptofan, untuk menuju ke otak. L-triptofan merupakan perintis jalan bagi neurotransmiter serotonin, yang menyeimbangkan suasana hati.Â
L-triptofan merupakan asam amino yang relatif kecil dan kerap kali harus bersaing dengan asam amino yang lebih besar untuk melintasi saluran darah menuju ke otak. Dengan olahraga, otot-otot tubuh memanfaatkan asam amino yang lebih besar dan mengurangi pesaing bagi L-triptofan untuk memasuki otak, yang membuat Anda merasa lebih baik.
4. Olahraga membantu mengatasi depresi.
Pada tahun-tahun tertentu, hampir 15 juta orang dewasa Amerika dan sekitar 5% anak-anak dan remaja mengalami gangguan depresi berat. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Center for Disease Control (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) di Amerika, jutaan orang dewasa dan anak-anak ini berpaling pada obat-obatan resep untuk bantuan, dan antidepresan telah menjadi obat yang paling lazim diresepkan di negeri ini.
Manfaat antidepresan dari olahraga telah dicatat dalam literatur medis. Sebuah penelitian membandingkan manfaat olahraga dengan manfaat obat resep antidepresan Zoloft. Setelah dua belas minggu, olahraga terbukti sama efektifnya dengan Zoloft dalam mengatasi depresi. Setelah sepuluh bulan, olahraga melampaui pengaruh dari obat tersebut. Meminimalkan gejala depresi bukan satu-satunya keuntungan berlatih fisik dibandingkan Zoloft.
5. Olahraga meredakan kecemasan dan kegelisahan.
Gangguan cemas sangat lazim di Amerika Serikat, memengaruhi sekitar 40 juta orang dewasa dan satu dari sepuluh orang muda. Lebih dari jutaan orang menghabiskan terlalu banyak waktu mengkhawatirkan hal-hal kecil dalam kehidupan. Ketika pikiran negatif atau kecemasan mengambil alih, olahraga bisa menjadi selingan yang menghibur. Penelitian membuktikan bahwa aktivitas berintensitas tinggi bisa meredakan kegelisahan dan mengurangi kejadian serangan panik.
6. Olahraga membantu mencegah, menunda, dan mengurangi pengaruh demensia dan penyakit Alzheimer.
Para peneliti dari Kanada melakukan penelitian skala besar selama lima tahun untuk menentukan hubungan antara aktivitas fisik dan risiko gangguan kecerdasan serta demensia. Sejak 1991/1992 hingga 1996/1997, mereka mengumpulkan informasi dari 4.615 pria dan wanita berusia 65 tahun atau lebih tua. Sukarelawan dievaluasi pada awal dan akhir penelitian.Â
Kesimpulan penelitian tersebut, aktivitas fisik dihubungkan dengan penurunan risiko gangguan kecerdasan, penyakit Alzheimer, dan setiap tipe demensia. Aktivitas fisik tingkat tinggi dihubungkan dengan penurunan risiko lebih jauh. Aktivitas fisik biasa bisa menjadi faktor penting dan pelindung yang ampuh dalam mengatasi penurunan kecerdasan dan demensia pada lanjut usia.
7. Kebugaran fisik mendorong prilaku yang lebih baik pada remaja.
Para peneliti di University of California, Irvine, mempelajari 146 remaja sehat untuk menentukan pengaruh latihan fisik terhadap kehidupan mereka. Hasilnya, remaja yang lebih bugar secara fisik lebih mudah mengendalikan gerak hati, merasa lebih bahagia, dan lebih cenderung berbuat baik dalam kehidupan mereka dibandingkan dengan teman sebaya mereka yang kurang bugar.
8. Mereka yang berolahraga secara teratur tidur lebih nyenyak.
Tak peduli usia Anda, berolahraga secara rutin menormalkan produksi melatonin dalam otak dan memperbaiki kebiasaan tidur. Apabila pernah mengawasi anak-anak berlarian di halaman belakang selama berjam-jam dan kemudian tertidur dengan nyenyak pada malam hari, Anda menyadari kebenaran manfaat ini. Ingat, kendati olahraga teratur disarankan, sebaiknya hindari melakukan olahraga berat terlalu dekat ke waktu tidur. Usahakan untuk menuntaskan aktivitas fisik sekitar empat jam sebelum pergi tidur.
9. Olahraga membantu wanita mengatasi perubahan hormon.
Bukti menunjukkan bahwa olahraga teratur meminimalkan gejala terkait PMS (Pre-Menstrual Syndrome). Olahraga juga membantu wanita mengatasi perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan, menjelang menopause, dan selama menopause.
Dari uaraian di atas kita jadi tahu akan betapa pentingnya olahraga bagi kesehatan tubuh dan juga otak. Dengan rutin berolahraga, kita dapat memperbaiki kualitas hidup kita dan pada akhirnya menjadikan hidup kita lebih produktif, lebih bermakna, dan yang terpenting tetap menjaga kebugaran tubuh hingga usa tua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H