Manfaat antidepresan dari olahraga telah dicatat dalam literatur medis. Sebuah penelitian membandingkan manfaat olahraga dengan manfaat obat resep antidepresan Zoloft. Setelah dua belas minggu, olahraga terbukti sama efektifnya dengan Zoloft dalam mengatasi depresi. Setelah sepuluh bulan, olahraga melampaui pengaruh dari obat tersebut. Meminimalkan gejala depresi bukan satu-satunya keuntungan berlatih fisik dibandingkan Zoloft.
5. Olahraga meredakan kecemasan dan kegelisahan.
Gangguan cemas sangat lazim di Amerika Serikat, memengaruhi sekitar 40 juta orang dewasa dan satu dari sepuluh orang muda. Lebih dari jutaan orang menghabiskan terlalu banyak waktu mengkhawatirkan hal-hal kecil dalam kehidupan. Ketika pikiran negatif atau kecemasan mengambil alih, olahraga bisa menjadi selingan yang menghibur. Penelitian membuktikan bahwa aktivitas berintensitas tinggi bisa meredakan kegelisahan dan mengurangi kejadian serangan panik.
6. Olahraga membantu mencegah, menunda, dan mengurangi pengaruh demensia dan penyakit Alzheimer.
Para peneliti dari Kanada melakukan penelitian skala besar selama lima tahun untuk menentukan hubungan antara aktivitas fisik dan risiko gangguan kecerdasan serta demensia. Sejak 1991/1992 hingga 1996/1997, mereka mengumpulkan informasi dari 4.615 pria dan wanita berusia 65 tahun atau lebih tua. Sukarelawan dievaluasi pada awal dan akhir penelitian.Â
Kesimpulan penelitian tersebut, aktivitas fisik dihubungkan dengan penurunan risiko gangguan kecerdasan, penyakit Alzheimer, dan setiap tipe demensia. Aktivitas fisik tingkat tinggi dihubungkan dengan penurunan risiko lebih jauh. Aktivitas fisik biasa bisa menjadi faktor penting dan pelindung yang ampuh dalam mengatasi penurunan kecerdasan dan demensia pada lanjut usia.
7. Kebugaran fisik mendorong prilaku yang lebih baik pada remaja.
Para peneliti di University of California, Irvine, mempelajari 146 remaja sehat untuk menentukan pengaruh latihan fisik terhadap kehidupan mereka. Hasilnya, remaja yang lebih bugar secara fisik lebih mudah mengendalikan gerak hati, merasa lebih bahagia, dan lebih cenderung berbuat baik dalam kehidupan mereka dibandingkan dengan teman sebaya mereka yang kurang bugar.
8. Mereka yang berolahraga secara teratur tidur lebih nyenyak.
Tak peduli usia Anda, berolahraga secara rutin menormalkan produksi melatonin dalam otak dan memperbaiki kebiasaan tidur. Apabila pernah mengawasi anak-anak berlarian di halaman belakang selama berjam-jam dan kemudian tertidur dengan nyenyak pada malam hari, Anda menyadari kebenaran manfaat ini. Ingat, kendati olahraga teratur disarankan, sebaiknya hindari melakukan olahraga berat terlalu dekat ke waktu tidur. Usahakan untuk menuntaskan aktivitas fisik sekitar empat jam sebelum pergi tidur.
9. Olahraga membantu wanita mengatasi perubahan hormon.