Mohon tunggu...
Achmad Fahad
Achmad Fahad Mohon Tunggu... Penulis - Seorang penulis lepas

menyukai dunia tulis-menulis dan membaca berbagai buku, terutama buku politik, psikologi, serta novel berbagai genre. Dan saat ini mulai aktif dalam menghasilkan karya tulis berupa opini artikel, beberapa cerpen yang telah dibukukan dalam bentuk antologi. Ke depan akan berusaha menghasilkan karya-kerya terbaik untuk menambah khasanah literasi di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebuah Panggilan

3 Agustus 2023   18:19 Diperbarui: 3 Agustus 2023   18:24 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan perlahan Mathew mengambil sebuah kotak kecil berwarna merah dari dalam saku jasnya lalu meletakkannya di atas meja dengan perlahan.

"Sekarang kamu sudah bisa membuka mata lagi sayangku," pinta Mathew.

Dengan perlahan Nathalie mulai membuka mata dan mendapati Mathew sedang duduk sambil menyunggingkan senyum. Lalu, pandangan Nathalie menangkap sebuah kotak kecil berwarna merah di atas meja dan Nathalie yakin benda itu tidak ada di situ sebelumnya. Dengan bingung Nathalie berkata:

"Itu apa sayangku yang ada di atas meja?" Sambil tangan Nathalie menunjuk ke sebuah kotak kecil berwarna merah.

"Kotak kecil ini adalah kejutan yang telah aku persiapkan untukmu sayangku," jawab Mathew, "sekarang, bolehkah aku membukanya supaya engkau bisa mengetahui isi yang ada di dalamnya?"

Nathalie hanya mengangguk sekali tanda ia setuju. Lalu, dengan perlahan Mathew mulai membuka kotak kecil yang ada di atas meja dan menunjukkan isi yang ada di dalamnya kepada Nathalie. Ketika akhirnya Nathalie melihat isi yang ada di dalam kotak itu, seketika wajah Nathalie terlihat terkejut dan seperti tidak percaya dengan apa yang sedang dilihatnya.

"Sayangku, apa kamu bercanda dengan semua ini?" tanya Nathalie seolah bingung dengan benda yang ada di hadapannya.

"Tidak sayangku. Aku tidak bercanda dengan semua ini, dan inilah kejutan spesial yang khusus kupersembahkan untukmu," jawab Mathew dengan tenang.

Mendengar jawaban Mathew, wajah Nathalie seketika kembali merona karena rasa bahagia, ditambah jantungnya kini mulai berdegup kencang.

   "Ya ampun!" ucap Nathalie terbata-bata sambil menutup mulutnya dengan sebelah tangan. "Apakah itu untukku sayangku?"

   "Benar sekali sayangku. Cincin berlian ini kupersembahkan untukmu sebagai lambang cintaku kepadamu. Dan malam ini aku melamarmu dengan cincin berlian ini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun