SBY pun bereaksi.
25 Oktober 2016:
SBY menggelar jumpa pers di Cikeas, Bogor: "TPF Munir ini ada yang bergeser, ada yang bernuansa politik. dan saya bukan orang baru di dunia begitu (politik). Hal itu biasa."
"Jika SBY dianggap terlibat konspirasi pembunuhan Munir, come on... semua punya akal sehat, rakyat punya akal sehat."
"Kasus Munir sudah terang benderang. Berkas TPF Munir juga sudah diserahkan ke Mensesneg untuk ditindak lanjuti.Sekarang bola kasus Munir ada di tangan Pak Jokowi."Â
"Kalau dianggap belum rampung, silakan aparat hukum yang sekarang menindak lanjuti."
Babak 3: Isu SBY Terlibat di Balik Rencana Aksi Demo 4 NovemberÂ
Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) berencana berdemonstrasi di Jakarta menuntut penegak hukum untuk menuntaskan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur nonaktif DKI Basuki Tjahaya Purnama (Ahok).
Sebelum demo terjadi, muncul desas-desus adanya laporan intelijen yang mengarah keterlibatan SBY di balik rencana aksi tersebut.
4 November 2016: Aksi berlangsung. Insiden terjadi. Aksi yang semula berlangsung damai berakhir ricuh. Sejumlah orang terluka.
5 November 2016 dini hari: Presiden Jokowi kemudian menggelar jumpa pers di Istana Merdeka.Â