Tentang jejak dan patah hati
Suatu waktu, lorong tepat di sudut kota.
Senyum saat itu seumpama Cilu Bintang di tanah Banda
Seumpama Manhiya di Hatuhaha, Seumpama peluk Ina di tanah Seram.
Tentang jejak dan patah hati
Suatu waktu, di pojok tahun
Cinta masi tumbuh subur seumpama Parigi di Tanah banda
Matanya masih ceria, pipi lesungnya masi tertatah rapih.
Tentang jejak dan patah hati
Suatu waktu tepat di sudut Januari
Tawa masi terlihat dari lesung pipi yang manis
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!