Salah satu langkah awal yang dapat dilakukan oleh bank sentral ASEAN adalah dengan memperkuat kerangka kerja regulasi yang memungkinkan untuk pengembangan industri keuangan syariah di kawasan tersebut.
Hal ini dapat dilakukan dengan membentuk regulasi yang jelas dan mendukung serta menjamin keamanan dan kredibilitas industri keuangan syariah di ASEAN.
Bank sentral ASEAN juga dapat memperkuat kerja sama antar lembaga keuangan di kawasan tersebut dengan kolateral emas.
Kolateral emas dapat membantu memperkuat stabilitas keuangan dan meningkatkan kepercayaan pelaku pasar terhadap lembaga keuangan atau bank sentral yang memberikan pinjaman atau memberikan likuiditas.
Selain itu, bank sentral ASEAN juga dapat memperkuat kerja sama dengan lembaga internasional terkait dengan pengembangan industri keuangan syariah, seperti Islamic Development Bank dan Bank Dunia.
Hal ini dapat membantu memperkuat kapasitas industri keuangan syariah di kawasan ASEAN dan meningkatkan daya saing industri keuangan syariah di tingkat global.
Dalam rangka memperkuat ekonomi syariah di kawasan ASEAN, inisiatif "Poros Ekonomi Syariah" melalui skenario bank sentral ASEAN memiliki potensi besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memberikan manfaat sosial yang lebih luas bagi masyarakat.
Konsep ini mengusulkan suatu sistem di ASEAN melaui inisiatif episentrum pertumbuhan ekonomi syariah melalui skenario bank sentral ASEAN dianggap rasional karena adanya kebutuhan untuk memperkuat ekonomi syariah di kawasan ASEAN.
Dengan demikian tatanan dunia baru ekonomi syariah merujuk pada visi atau konsep tentang dunia yang didominasi oleh sistem ekonomi syariah di tengah hegemoni ekonomi kapitalis dan sosialis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H