Mohon tunggu...
Abdurrofi Abdullah Azzam
Abdurrofi Abdullah Azzam Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, dan Berbudaya Asia Afrika
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia menjadi negara adidaya di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Ekonomi Syariah secara Antropologi Indonesia

14 Februari 2021   20:27 Diperbarui: 14 Februari 2021   20:56 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini mengacu pada situasi pilihan yang pasti, yaitu, antara perbedaan penggunaan sarana yang disebabkan oleh ketidakcukupan sarana tersebut.

Abdurrofi Abdullah Azzam menyatakan bahwa dua arti dari istilah 'memiliki nothing in common ': Yang terakhir [arti formal] berasal dari logika, yang pertama [makna substantif] dari fakta. Arti formal menyiratkan seperangkat aturan yang mengacu pada pilihan antara alternatif penggunaan sarana yang tidak mencukupi sehingga hadir kembali ekonomi syariah era reformasi di Indonesia.

Makna substantif tidak menyiratkan pilihan atau ketidakcukupan sarana; mata pencaharian manusia mungkin atau mungkin tidak melibatkan kebutuhan untuk memilih dan, jika ada pilihan, itu tidak perlu didorong oleh pembatasan.

Selain ittu, efek dari 'kelangkaan' sarana. Makna substantif saja berguna untuk ekonomi komparatif, Polanyi berpendapat, karena 'ekonomi formal' hanya berlaku untuk 'ekonomi jenis tertentu, yaitu, sistem pasar, di mana mata pencaharian secara rutin melibatkan pilihan yang timbul dari kekurangan saran untuk penghematan.

'Ini dicapai dengan menggeneralisasi penggunaan pasar yang menentukan harga' di mana hampir semua barang dan jasa (termasuk tanah, tenaga kerja dan modal) dapat dibeli dan dari mana semua pendapatan (termasuk upah, sewa dan bunga) diperoleh dan diturunkan.

Dengan demikian, mata pencaharian dalam ekonomi pasar harus melibatkan pembelian dan penjualan, dan sarana ekonomi serta tujuan harus dihitung sebagai harga uang. Singkatnya, ekonomi seperti itu adalah 'urutan tindakan penghematan, yaitu, pilihan yang disebabkan oleh situasi kelangkaan dan dapat diterima untuk dianalisis oleh ekonomi formal.

Semua ekonomi memiliki mekanisme distribusi, tetapi hanya ekonomi pasar (kapitalis) yang terintegrasi terutama melalui 'pertukaran' di pasar penetapan harga. Sebaliknya, semua ekonomi sebelumnya terintegrasi, terutama melalui timbal balik dan redistribusi, bahkan jika mereka memiliki pasar.

'Timbal balik menunjukkan pergerakan antara titik korelatif dari pengelompokan simetris; redistribusi menunjuk gerakan-gerakan yang sesuai menuju suatu pusat dan keluar darinya lagi; pertukaran di sini mengacu pada gerakan sebaliknya antara "tangan" di bawah sistem pasar.

Ekonomi pasar (kapitalis) biasanya menampilkan ketiga mekanisme; pemimpin dan negara non-kapitalis, redistribusi serta timbal balik; masyarakat primitif Nusantara, hanya timbal balik. Teori Abdurrofi sebagian besar tidak mengembangkan integratif keempat prinsip, rumah tangga, 'produksi untuk digunakan sendiri dalam rumah tangga ', yang terjadi 'hanya pada tingkat pertanian yang lebih maju' tetapi sebelum kapitalisme.

Itu menonjol di Indonesia masih dapat diamati di ekonomi petani yang menyediakan swadaya pada awal abad kedua satu. Meskipun petani seperti itu biasanya menjual beberapa barang di pasar yang menetapkan harga dan secara berkala bekerja untuk mendapatkan upah, prinsip-prinsip pasar memberi umpan balik pada keputusan produksi hanya dengan lemah, 'karena tenaga kerja dan tanah [swasembada] tidak memasuki pasar dan mata pencaharian dasar diperoleh di non --pasar.

Singkatnya, kehadiran pasar saja tidak serta merta menandakan ekonomi pasar (kapitalis), juga tidak adanya uang belaka. Banyak ekonomi pra-kapitalis memiliki 'uang', tetapi itu adalah uang tujuan khusus, daripada uang tujuan umum yang berfungsi sebagai standar seragam di seluruh ekonomi pasar menuju pasar ekonomi syariah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun