jadi semakin intens.
Intensitas muwajahah itu makin dalam dan meninggi, hingga
akhirnya pesona itu tiba. Memancar seketika. Tersandar pada
 kaca jendela. Diksi "kaca jendela" di sini adalah idiom yang
sangat pas untuk menggambarkan hubungan langsung antara
hamba dan Tuhan. Nyata sekaligus tak terjangkau. Kehadiran
Tuhan begitu transparan, bagai berada di balik kaca, tapi
sekaligus kita dibatasinya pula. Bagi Tuhan segalanya
sungguh transparan. Bagi kita manusia, ada batas tak
kasat mata yang membuat kita mustahil menjangkau
ada-Nya secara langsung.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!