Goenawan bermain-main dengan gagasan. Semacam
ulang alik penalaran untuk membuat filter dan perbandingan
agar puzzle ide yang sebenarnya makin jelas mengemuka.
Sebermula kita dihadapkan pada semacam situasi khalwat
seseorang yang sedang bermuwajahah. Bertatap mata batin
dengan Tuhan. Keadaannya tenang. Luar dalam. Orang yang
bermuwajahah itu meniti tasbih malam. Lebur bersama sunyi
alam dalam peribadatan. Di luar, burung kedasih menggaris
kegelapan. Bahkan suara burung bertutur dari kejauhan.
Mengguritkan sepi nyanyian. Meluahkan sugesti kesunyian.
Seperti titik air hujan yang memecah sepi. Hingga suasananya