Mohon tunggu...
Abdurrazzaq Zanky
Abdurrazzaq Zanky Mohon Tunggu... Petani - petani.

Senang membaca segala jenis buku, nulis diary, mengamati lingkungan alam dan sosial, menertawakan diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Oknum Seribu

27 November 2024   08:38 Diperbarui: 27 November 2024   08:50 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pxhere.com/id/photo/985842

demi menebus kembali haknya yang telah digadaikan

di negeri yang yatim piatu dari cendikiawan dan rohaniwan

orang awam hanya bisa meraba-raba dalam kegelapan

dibujuk dan dipermainkan seribu satu suara setan

tak bisa membedakan antara tamparan dan tepukan tangan

antara jilatan dan ketulusan

antara jalan keluar atau jebakan

di dalam kegelapan

semua gema dan suara saling bersabung dengan hampa

segala apa yang pernah dipercaya mentok dan sia-sia

maka dalam kegelapan yang total dan merata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun