cuaca menanti
ada kalam ilahi
membersit dari kesucian bibir hari
di ujung kemarau
selalu kutanya, ke mana segala?
lalu hujan mengirim katarsis keharuan
membukakan lagi pintu-pintu kerinduan
-adakah kita masih menawan keasingan-
kehidupan adalah kekosongan panjang
menghirup tandas detik yang kita lewatkan
sementara cuaca sedia menanti
para pengiring
mengirim isyarat demi isyarat
yang tak lagi bisa didebat
sekali kalam ilahi membersit dari kegaiban bibir alam
kitapun berangkat memasuki kesucian lubuk malam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H