jandanya justru makin tertantang. Setelah mereka saling diam
selama setengah jam, Tante Santi tidak bisa tahan. Anak ini
memang harus diajari, batinnya. Ia mengambil tangan si brondong
dan menaruhnya di atas dada. Anak itu menarik tangannya cepat.
Seperti terkejut. Ia melirik. "Kenapa?" Bisik Tante Santi lembut.
Si brondong tidak menjawab. Matanya lurus menatap plafon kamar.
Tante Santi paham. Ia bangun. Mematikan lampu atas dan
menggantinya dengan lampu kecil di atas meja rias.
Keadaan kamar kini remang.Tapi suasana tetap kaku.
Hampir tengah malam. Belum ada terjadi sesuatu.
Tante Santi akhirnya nekat. Ia mengambil lagi tangan si brondong