Pemudik Terakhir
ketika kereta meninggalkan batas kota
diam-diam ada yang mengerosong dalam dada
seperti ada tangan gaib yang perlahan dan hati-hati
melolosi sekujur tubuhmu dari topeng dan basa-basi
hingga kau merasa ringan dalam perjalanan mudik kali ini,
ketika senja menudungkan warna lembayungnya
ke ubun bukit, seperti ada yang memekik
tertahan di ruang benakmu
seperti ada yang coba membekap mulutnya sendiri
ada yang mati-matian menolak lahir dalam inkarnasi,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!